IBADAH MINGGU PAGI, 19 FEBRUARI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Efesus, Yohanes berharap kepada umat Tuhan untuk menjadi orang yang benar dan hidup di dalam terang seperti yang di kehendaki oleh Tuhan dengan hidup sesuai kehendakNya dan tidak terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang salah.
Demikian
kutipan kotbah pada Ibadah Minggu Pagi, 19 Februari 2017 di GKI Siloam Sanoba
Nabire yang di pimpin oleh Pdt.W. Fairyo,S.Th dengan menggambil pembacaan
firman Tuhan dari kitab 1 Yohanes 1:5-10 “Allah adalah terang”
Lebih
lanjut Pdt.W. Fairyo mengatakan bahwa kata
terang mempunyai lawan kata adalah gelap dan kalau kita berada dalam terang
tentunya segalah sesuatu yang berada di sekitar kita akan terlihat, sedangkan
dalam kegelapan kita tidak akan melihat sesuatu di sekitar kita karena gelap
tersebut.
Alkitab
menggambarkan orang-orang yang percaya kepada Tuhan adalah mereka yang hidup
dalam terang atau kebenaran sedangkan
mereka yang hidup jauh dari Tuhan serta hidup dalam dosa berada dalam
kegelapan.
Judul pembacaan firman Tuhan saat ini adalah “Allah adalah terang” yang sama artinya dengan Allah membawa hidup yang terang dan benar dan orang yang hidup dalam terang Allah pasti diberkati olehNya bahkan dilindungi oleh Allah.
Yohanes
menekankan kepada jemaat di Efesus saat itu karena situasi disaat itu ada
ajaran-ajaran yang muncul untuk mempengaruhi kepercayahan orang kristen mula-mula
di Efesus yang mengajarkan bahwa berbuat dosa tidak ada pengaruhnya dengan
kerajaan Allah, dan ajaran-ajaran tersebut sudah tentu merupakan ajaran-ajaran
yang berasal dari nabi-nabi palsu karena mengajarkan hal-hal yang bertentangan
dengan firman Tuhan atau berasal dari kegelapan.
Sehingga
Yohanes dengan tegas mengingatkan kepada jemaat saat itu bahwa orang yang benar
harus melakukan hal yang benar di hadapan Allah dan hidup sebagai anak-anak
terang dan tidak boleh melakukan sesuatu diluar kehendak Allah.
Yohanes
juga mengatakan bahwa jika kita mengaku dosa kita maka Allah yang penuh
kasih juga akan mengampuni dosa tersebut dan menyucikan kita karena Dia itu
penuh kasih.
Mengakhiri
kotbahnya Pdt. W. Fairyo mengatakan bahwa firman Tuhan saat ini mau mengajarkan
kepada kita semua untuk hidup sebagai anak-anak terang dengan melakukan apa
yang di kehendaki oleh Allah dan tidak terpengaruh dengan berbagai ajaran di
sekitar kita yang mungkin mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak
Allah bagi kehidupan kita.
Ibadah
minggu pagi ini juga di isi dengan kesaksian lagu oleh Duet PW dan PAM Siloam
serta VG. Sandiki.
Komentar
Posting Komentar