IBADAH MINGGU PAGI, MINGGU SENGSARA KE-7, 20 MARET 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Kemudian Yesus menjelaskan
kepada mereka tentang kesengsaraan bahkan kematian dan kebangkitan-Nya, bahwa
malam ini semua orang tidak terkecuali para murid-Nya yang telah berada
bersama-sama dengan dia ±3,5 tahun dalam pelayanan dan
kesaksian serta persekutuan dengan Dia akan tergoncang imannya karena Yesus
akan di tangkap, di pukul dan mati di salib.
Ibadah Minggu Pagi, Minggu sengsara ke-7, 20 Maret 2016
di GKI Siloam Sanoba Nabire
Pembacaan Firman Tuhan Matius
26:30-35 “Petrus akan menyangkal Yesus”
Pelayan Firman Pdt.Yosia Titahena,S.Th
Jemaat yang di kasihi Tuhan Yesus, hari ini kita telah
tibah pada minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7, pertanyaannya bagi kita
adalah sepanjang minggu-minggu sengsara yang telah kita lalui dan maknai apakah
ada sesuatu yang baru bagi kehidupan iman kita secara pribadi, persekutuan
keluarga bahkan persekutuan jemaat ? Ataukah kita hanya merayakan minggu-minggu
sengsara ini sebagai rutinitas karena di tetapkan oleh gereja dan kita tinggal
mengikutinya dan mengambil bagian didalamnya ?
Sesungguhnya saudara-saudara sebagai orang percaya maka
ketika kita memperingati kisah dan penderitaan Yesus hingga pada akhirnya kita
akan memperingati kematian bahkan kebangkitan Yesus pada hari paskah, maka
sudah seharusnya ada satu pola hidup baru bagi kita sebagai orang percaya dari
penghayatan akan penderitaan Yesus bagi kita. Nilai baru itu adalah bahwa kita
hidup karena anugerah Tuhan dan tanpa anugerah Tuhan tersebut saudara dan saya
tidak dapat melakukan apa-apa.
Kalau kita hidup untuk membangga-banggakan diri atau juga
menganggap bahwa saya hidup dan saya bekerja serta mendapat sesuatu itu karena
saya adalah salah besar, karena terkadang kalau kita hidup sudah senang, mapan
dan mempunyai segalahnya maka kita menganggap semua yang kita dapat adalah
karena usaha sendiri dan kita melupakan Tuhan, tapi sesungguhnya dalam
pengahayatan akan kesengsaraan dan kematian serta kebangkitan Kristus mau
menegaskan bahwa saudara dan saya hidup karena anugerah Tuhan.
Jemaat yang Tuhan Yesus kasihi, kita kembali pada
pembacaan firman Tuhan saat ini kita akan melihat tokoh yang sangat
mengandalkan kemapuan dan kekuatan sendiri sebagai seorang manusia yakni sosok
Petrus. Petrus dalam pembacaan firman Tuhan saat ini merupakan tokoh sentral
selain Yesus yang di ceritakan dan para murid pada pembacaan saat ini, hal
tersebut di karenakan dalam persekutuan dan kebersamaan kelompok murid-murid
Yesus saat itu, Petrus sebagai tokoh yang punya kedudukan dan selalu tampil di
depan, memperlihatkan diri dan kemampuannya dan dialah orang yang akan membelah
Yesus hingga akhir hayat-Nya.
Di jelaskan dalam pembacaan saat ini bahwa setelah mereka
menyanyikan puji-pujian, konteks ayat ini menjelaskan situasi yang sangat
mencekam sehingga mereka menyanyikan puji-pujian agar mereka di kuatkaan dan
tidak larut dengan kondisi saat itu, agar mereka mempunyai ketahanan iman
tetapi juga mampu menghadapi saat-saat terakhir bersama dengan Yesus.
Kemudian Yesus menjelaskan kepada mereka tentang kesengsaraan
bahkan kematian dan kebangkitan-Nya, bahwa malam ini semua orang tidak
terkecuali para murid-Nya yang telah berada bersama-sama dengan Dia ±3,5 tahun
dalam pelayanan dan kesaksian serta persekutuan dengan Dia akan tergoncang
imannya karena Yesus akan di tangkap, di pukul dan mati di salib.
Jemaat yang di kasihi Tuhan, setelah mendengar kata-kata Yesus
yang demikian maka Petrus sebagai pembelah mereka tampil dan berkata sekalipun
mereka tergoncang imannya tetapi aku sekali-kali tidak, bahkan pada ayat
terakhir dari pembacaan firman Tuhan saat ini Petrus katakan kepada Yesus “sampai
matipun dia akan membelah Yesus” tetapi apa kata Tuhan Yesus kepada Petrus” bahwa
“sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali”.
Pernyataan Yesus tersebut mau mengingatkan Petrus tentang hidup
sebagai seorang manusia yang selalu mengandalkan kemampuan, kekuatan dirinya, kekuatan
dan keegoisannya bahwa dia sanggup melakukan apa saja termasuk membelah Tuhan
Yesus sampai detik-detik terakhir, tetapi apa kata Yesus bahwa engkau akan
menyangkal Aku sebelum ayam berkokok bahkan sampai tiga kali.
Akhir dari cerita ini bahwa apa yang di katakan oleh Yesus
benar-benar terjadi bahwa Petrus telah menyangkal-Nya sampai tiga kali sebelum
ayam berkokok.
Jemaat yang Tuhan Yesus kasihi, dari penjelasan-penjelasan firman Tuhan
ini memberikan penjelasan tentang bagaimana hidup sebagai seorang manusia
pertama bahwa mengandalkan kemampuan diri sendiri merupakan sesuatu yang fatal
dalam hidup, sebaiknya harus mengandalkan Tuhan dalam hidupnya. Yang kedua kondisi
akan menciptakan kita untuk menyangkal Tuhan jika kita dihadapkan dalam situasi
sulit seperti yang dihadapi oleh Petrus dan yang ketiga adalah sikap hidup kita
harus di rubah dengan cara dan pola serta cara hidup yang benar sesuai kehendak
Tuhan.
Komentar
Posting Komentar