IBADAH MINGGU PAGI, 10 SEPTEMBER 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Minggu Pagi, 10 September 2017 di GKI Siloam Sanoba di pimpin oleh Pdt. F. Samsanoy,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab 1 Samuel 17:45-54 “Perkelahian Daud dengan Goliat”
Dalam
kotbahnya Pdt. F. Samsanoy mengatakan bahwa cerita firman Tuhan saat ini
menerangkan kepada kita semua tentang pertempuran orang Israel dengan orang
Filistin dimana pada orang Filistin terdapat seorang pahlawan yang sangat besar
dan tinggi yang bernama Goliat, dimana dia merupakan seorang prajurit sejati
dan pahlawan bagi mereka, dimana sepanjnag hidupnya di habiskan buat berperang
karena dia adalah prajurit sejak dari masa mudahnya, dia juga memiliki
perlengkapan perang yan sangat lengkap serta baik diantaranya baju zirah yang
bersisik, tombak bahkan pedang yang di sandangnya bahkan dia juga mengunakan penutup
kaki dan ketopong tembaga ada di kepalanya dan di bahunya ada lembing yang
terbuat dari tembaga yang sangat berat.
Sementara
pada pihak orang Israel tampilah Daud bin Isai yang jika di bandingkan dengan
Goliat tidak ada apa-apanya dalam pandangan manusia karena di samping parasnya
yang masi kekanak-kanakan Daud juga tidak terlatih untuk perang seperti
kakak-kakaknya yang lain.
Dalam
perkelahian yang tidak seimbang tersebut, Goliat dengan mengandalkan semua kelebihan
yang ada pada dirinya telah menggunakan kata-kata kasar untuk menghujat bangsa
Israel bahkan Allah sendiri sehingga Allah menyerahkan dia kedalam tangan orang
Isrel melaui Daud hambanya dengan hanya mengunakan sebuah batu kali yang di
umbannya dan mengenai tepat pada dahi Goliat hingga batu tersebut tertancap di
dahinya hingga akhirnya dia terjerumus dan rebah dengan muka ke tanah.
Bagian
cerita pertempuran Daud dengan Goliat ini hendaknya selalu mengingatkan kita
bahwa dalam kehidupan kita saat ini juga penuh dengan pertentangan dan
permasalah, karena tidak ada manusia yang tidak punya masalah dan kita semua
haruslah berlaku seperti Daud yang tidak gentar dengan permasalah atau musuh
yang di hadapinya karena dia percaya bahwa ada Tuhan yang akan berperang bagi
dia.
Kita
adalah alat atau bejana yang di bentuk oleh Tuhan dan di pakai bagi pekerjaan
dan kemuliaan-Nya dan jika Tuhan berkehendak maka tidak ada yang dapat membatalkannya
karena janji Tuhan adalah ya dan amin.
Ibadah
juga di isi dengan kesaksian lagu oleh solo ibu Fince Rumbiak/Matuan
Komentar
Posting Komentar