IBADAH MINGGU PAGI, 3 JULI 2022 DI GKI SILOAM SANOBA
Ibadah minggu pagi, 3 Juli 2022 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin Pnt.L.Sirloy dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Mazmur: 119:25-35 “Bahagianya orang yang hidup menurut taurat Tuhan”
Dalam kotbahnya Pnt.L. Sirloy mengatakan bahawa ketika kita semua hidup dalam perintah Tuhan yang telah ditetapkan dengan rajin beribadah dan berbuat baik dan semua kata firman Tuhan telah kita lakukan tetapi hidup kita hanya begitu-begitu saja sementara ada tetangga kita atau orang lain yang mungkin hidup kekristenannya tidak lebih baik dari kita tetapi kelihatannya lebih berhasil hidupnya dari kita dengan meraih kesuksesan bahkan kondisi ekonominya lebih mapan dari kita hingga akhirnya kita malah menyalahkan Tuhan.
Kita protes kepada Tuhan dengan mengatakan Tuhan saya ini sudah hidup dengan benar sesuai dengan perintahmu kenapa hidup saya begini-begini saja, orang lain sudah punya motor kenapa saya masi jalan kaki, orang lain sudah punya mobil kenapa saya masi jalan kaki dan selanjutnya.
Itulah yang dihadapi oleh pemazmur atau raja Daud dimana sebelum menjadi raja dia justru mengalami penindasan demi penindasan yang dilakukan Saul terhadapnya dimana kehidupannya penuh dengan intimidasi dan penindasan dimana pemazmur harus mengungsi dari lembah kelembah dan goa ke goa untuk menyendiri hingga hamper dia mengalami keputus asahan kepada Tuhan dan yang dapat dilakukan olehnya adalah mengatakan kepada Tuhan “Jiwaku menangis karena duka hati teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu, jauhkanlah jalan duka dari padaku dan karuniakanlah aku taurat-Mu, Aku telah memilih jalan kebenaran telah menepatkan hukum-hukum-Mu dihadapanku, Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu ya Tuhan, janganlah membuat aku malu” (ayat 28-31).
Seakan-akan pemazmur mengungkapkan bahwa hidup dia sudah tidak berarti apa sementara dia sendiri tidak melakukan kesalahan.
Kita semua tentu teringat akan cerita Daud dimana ketika dia dikejar oleh Saul untuk dibunuh dia selalu menghindar sementara dia selalu punya kesempatan untuk dapat membunuh Saul jika dia mau tetapi dia tidak melakukannya karena Duad tahu bahwa Saul adalah raja Israel dan dia tidak boleh membunuhnya karena hanya Tuhanlah yang dapat menghukumya.
Tetapi ketika Daud mengambil keputusan untuk tidak membunuh Saul justru hidupnya terus dalam ancaman Saul dimana dia terus dikejar-kejar namun Daud terus menghindar dari Saul dan menaru pengharapan hidupnya hanya kepada Tuhan.
Komentar
Posting Komentar