IBADAH PERSEKUTUAN ANAK DAN REMAJA (PAR) SEKOTAWI KLASIS GKI PANIAI, 2 OKTOBER 2016 DI PUSATKAN DI GKI PNIEL TOPO DISTRIK UWAPA NABIRE
Bertempat di gedung gereja GKI Pniel Topo Distrik Uwapa Nabire, minggu
sore tadi (2/10) dilaksanakan Ibadah Persekutuan Anak dan Remaja (PAR) Sekotawi
Klasis GKI Paniai yang di pimpin oleh Pdt Sally Patty,S.Si dengan pembacaan
firman Tuhan terambil dari kitab 1 Yohanes 4:7-12 “Allah adalah kasih”
Pdt. Sally Patty membuka kotbahnya dengan memberikan sebuah cerita terkait
kehidupan seorang anak yang harus menghidupi dirinya sendiri karena merupakan
anak yatim piatu dengan bekerja sebagai tukang semir sepatu di sekitar
pelabuhan penyebrangan. Hingga suatu pagi anak tersebut bertemu dengan seorang
bapak yang berprofesi sebagai pengusaha dan yang mempunyai kebiasaan singgah di
warung kopi di sekitar pelabuhan penyebrangan tersebut sebelum dia pergi ketempat
tujuannya.
Anak tersebut datang kepada si bapak tersebut dan menawarkan diri untuk
menyemir sepatu bapak pengusaha tersebut dan jawaban bapak tersebut adalah bisa
dan mempersilahkan anak tersebut untuk menyemir sepatunya.
Anak tersebut sangat senang karena bapak tersebut mepersilahkan dia
menyemir sepatunya sehingga dia melaksanakan tugas menyemir sepatu bapak
tersebut hingga hingga selesai mengkilap dan bapak tersebut memberikan upah
menyemir sepatunya dan anak tersebut menyampaikan terima kasih.
Cerita ini masi berlanjut hingga esok pagi ketika anak-anak menunggu di
pelabuhan penyebrangan menunggu kapal yang membawa penumpang telah sandar dan
setelah di lihat oleh anak kecil tersebut bahwa si bapak pengusaha ini telah
turun dari kapal, ia berlari dan memegang tas bapak tersebut dan mengantarnya
ke warung kopi tempat bapak tersebut biasanya meminum kopi dan tanpa menunggu
dia langsung menyemir sepatu bapak tersebut sampai mengkilat dan bapak tersebut
memberikan dia uang sebagai upah pekerjaannya tersebut dan hal tersebut
berulang setiap hari.
Hingga suatu hari setelah selesai melaksanakan pekerjaan menyemir sepatu
si bapak pengusaha tersebut dan bapak tersebut akan memberikan dia uang, maka
dengan spontan anak tersebut menolaknya dan membuat si bapak pengusaha tersebut
bertanya-tanya kenapa anak tersebut tidak mau menerima uang tersebut atau apa
karena dia telah mempunyai uang yang
cukup..?
Namun anak tersebut dengan berderai air mata mengatakan bahwa saya adalah
anak yatim piatu karena orang tua saya telah meninggal baik bapak dan ibu saya,
namun ketika suatu saat berjumpa dengan bapak
dan bapak memanggil saya dengan sebutan “anak” mari semir bapak punya
sepatu di situ saya merasa terharu karena ada kasih seorang bapak yang memperhatikan saya dan mulai sekarang
saya akan melakukan apa yang menyenangkan bapak tanpa harus meminta upah dan
akhirnya bapak pengusaha tersebut merasa terharu dan tersentuh dengan kata-kata
anak tersebut dan menjadi sayang kepada anak tersebut dan mengatakan maukah si
anak tersebut tinggal dengan bapak tersebut di rumahnya dan mengangkat dia
menjadi anaknya.
Akhirnya anak tersebut berpelukan dengan si bapak tersebut dan mengiyakan
bahwa dia mau tinggal dengal bapak tersebut hingga mengikut bapak tersebut ke
rumahnya sebagai anak dan keluarganya.
Pembelajaran bagi kita semua dari cerita tersebut bahwa kita belajar bahwa
walau seorang anak tersebut sebagai anak yatim piatu dia sangat mendambahkan
kasih dari orang tua, begitu juga dengan kita yang hadir saat ini agar selalu
menghargai orang tua kita, karena hukum Tuhan juga mengatakan demikian bahwa
kita harus menghormati orang tua kita baik bapak dan ibu agar lanjut umur kita
di tanah yang di berikan Tuhan allah kepada kita.
Kalau Tuhan telah menunjukan kasih dan cinta-Nya kepada kita maka kita
juga wajib mengasihi sesama kita. Sesama kita adalah orang tua, saudara,
pengasuh, guru dan juga semua orang.
Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh VG. PAR Solafide KPR Nabarua
dan VG. PAR Pniel Topo.
Seperti biasanya setelah ibadah dilakukan absen kehadiran oleh ketua PAR Klasis GKI Paniai James Rorook dan menyampaikan ibadah PAR bulan november 2016 akan dilaksanakan di GKI IS. Kijne Wadio Bawah.
Komentar
Posting Komentar