IBADAH MINGGU PAGI, 2 JULI 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah
Minggu Pagi, 2 Juli 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. J.
Mbaubedari,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Injil Markus
9:33-37 “Siapa yang terbesar di antara para murid”
Membuka
kotbahnya Pdt.J. Mbaubedari mengatakan bahwa biasanya dalam dunia politik, bisnis
dan juga pemerintahan bahkan juga dalam gereja saat ini ketika memasuki suatu
masa pergantian pucuk kepemimpinan akan ada suatu usaha dalam bentuk suksesi
maupun terjadi percakapan-percakapan siapa yang pantas menjadi pimpinan pada
organisasi tersebut.
Pada
saat ini karena pengaruh dari perhelatan politik dan pengaruh-pengaruh lainnya
sehingga gereja juga terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang di lakukan pada
suksesi politik maupun organisasi massa lainnya yang berimbas pada pelayanan di
dalam gereja termasuk juga pada sidang-sidang yang dilakukan baik di dalam
jemaat, Klasis dan Sinode telah terjadi percakapan-percakapan atau diskusi-diskusi
tentang siapa yang pantas menduduki jabatan tertinggi pada tingkatan Jemaat,
Klasis dan Sinode dan hal-hal tersebut adalah hal yang nyata dan sedang terjadi
di tengah-tengah kita saat ini.
Kembali
pada Pembacaan firman Tuhan saat ini yang berbicara tentang “Siapa yang
terbesar di antara para murid” yang juga sama artinya dengan siapa yang akan
menjadi pemimpin diantara mereka dan inilah inti yang yang di pertentangkan
oleh para murid dalam perjalanan mereka bersama dengan Yesus ke Betania.
Dapat
di pastikan bahwa Simon Petrus adalah murid yang pasti mempentangakan soal
siapa yang terbesar di antara para murid karena dia merasa bahwa dia paling tua
dari mereka semua dan juga ketika terjadi permasalah dialah yang selalu tampil
untuk membelah para murid, demikian juga ketika Yesus bertanya kepada para
murid, Simon Petruslah yang biasanyamenjawab pertanyaan Yesus dan sering juga
jawabannya asal di ucapkan dengan tidak memikirkan konsekwensi dari jawabanya
tersebut.
Di
samping Petrus ada juga murid lainnya yang lebih dekat dengan Yesus yang selalu
bersama-sama dengan-Nya bahkan pada makan perjamuan terakhir Yesus dengan para
murid-Nya dia duduk sangat dekat dengan-Nya dan juga yang bertanya kepada Yesus
siapakah dia di antara para murid tersebut yang akan menyerakan Yesus kepada
para pemimpin orang Yahudi untuk di bunuh.
Di
ceritakan bahwa ketika Yesus dan murid-muridNya telah sampai di Kapernaum dan
telah berada di dalam rumah, Dia bertanya kepada murid-muridNya apa yang kalian
perbincangkan atau persoalkan tadi ketika masi di tengah jalan dan mereka
menyadari bahwa Yesus telah tahu apa yang telah mereka pertentangkan tadi.
Dan
Yesus mengatakan kepada para murid bahwa seperti tertulis dalam ayat 35 “Jika
seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari
semuanya dan pelayan dari semuanya”
Yesus
mengatakan kepada para murid hal yang berbeda dengan apa yang mereka pikirkan
dan pertentangkan tersebut bahwa yang mau menjadi pemimpin hendaklah menjadi
yang terakhir dan pelayan. Dengan demikian Yesus memberikan pengajaran kepada
para murid-Nya dan juga kita semua bahwa untuk menjadi pemimpin ada saatnya,
tetapi yang paling utama adalah kita harus melakukan apa yang di inginkan oleh
Yesus yakni merendahkan diri dan menjadi pelayan bagi sesama.
Kita
tidak harus memaksakan kehendak kita agar Tuhan menyetujuinya tetapi biarlah
segalah sesuatu terjadi sesuai dengan kehendak dan rancangan Tuhan.
Kebenaran
firman Tuhan bagi kehidupan kita adalah bahwa kita harus melaksanakan
tugas-tugas yang Tuhan berikan kepada kita baik di lingkungan tempat kita bekerja
atau berkarya bahkan dalam keluarga dan berjemaat, kita harus setia dalam
pekerjaan-pekerjaan kecil maka Tuhan akan memberikan tanggung jawab yang besar
sebagai konsekwensi dari ketaatan kita tersebut.
Ibadah juga diisi dengan kesaksian lagu oleh VG. PAR Siloam
Ibadah juga diisi dengan kesaksian lagu oleh VG. PAR Siloam
Komentar
Posting Komentar