IBADAH MINGGU SENGSARA I, 3 MARET 2019 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah
Minggu Sengsara 1, 3 Maret 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pnt.
L. Sirloy dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Injil Lukas 22:39-46 “Di taman Getsemani”
Dalam
kotbahnya Pnt. L. Sirloy mengatakan bahwa kehadiran Yesus di muka bumi ini
merupakan rancangan yang telah di tetapkan dan di nubuatkan oleh para hamba
Tuhan yakni nabi-nabi yang hidup sebelum kelahiran Tuhan Yesus.
Tuhan
Yesus datang dalam wujud manusia sejak kelahiran hingga berumur kurang lebih
tiga puluh tahun dan Dia di babtiskan dan sejak saat itu Dia melakukan karya
Allah sebagaimana tujuan kehadiran Dia di dalam dunia ini yakni untuk
menyelamatkan manusia.
Pembacaan firman Tuhan saat ini menceritakan tentang taman Getsemani dimana Tuhan Yesus beserta para murid-Nya sering pergi ke taman Getsemani untuk berdoa dan juga beristirahat.
Di
ceritakan bahwa ketika mereka telah berada di dalam taman Getsemani dan Tuhan
Yesus memisahkan diri dari para murid-Nya untuk berdoa kepada Allah Bapa dan
seorang malaikat menampakan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada Dia
karena Dia makin ketakutan dan bersungguh-sungguh berdoa sehingga peluh-Nya
menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Ketika
telah selesai berdoa Dia kembali kepada para Murid-Nya dan mendapati mereka
sedang tidur karena dukacita dan Dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidur ? Bangunlah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”
Keberadaan
Tuhan Yesus dalam wujud manusia membuat Dia benar-benar merasakan kengerian dan
ketakutan akan kematian sehingga penulis kitab Injil Lukas mengilusterasikan
peluh Dia yang keluar dari tubuhnya seperti titik-titik darah yang menetes ke
tanah.
Tuhan
Yesus tahu bahwa Dia harus menanggung hukuman dosa tersebut yakni dosa seluruh umat
manusia yang akan mengantarkan Dia kepada kematian, tetapi Dia tidak berusaha
untuk membatalkan rancangan Allah Bapa bagi penebusan umat manusia melalui
diri-Nya.
Dalam
ayat ke 42 Tuhan Yesus mengatakan: “Ya Bapa-Ku jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah
yang jadi”
Dalam
ayat ke 42 tersebut kita mengatahui bahwa sebagai manusia Tuhan Yesus juga
berpikir seperti kita dalam mengahdapi tantangan akan kematian tetapi Dia
menyerahkan tantangan tersebut kepada Allah Bapa dengan kepasrahan penuh akan
maksud dan tujuan kedatangan-Nya ke dalam dunia ini.
Firman
Tuhan saat ini mau mengajarkan kepada kita untuk memaknai sikap Tuhan Yesus
yang selalu berserah kepada Allah Bapa akan kasih dan rancangan-Nya sehingga
walaupun Dia merasa ketakutan akan kematian yang akan menghampiri-Nya tersebut
namun Dia tetap percaya bahwa Allah Bapa tidak pernah meninggalkan Dia.
Allah
Bapa mempunyai kuasa yang sangat besar dan sebagai sumber segalah kehidupan ini
Dia berkuasa untuk melakukan segalah sesuatu atas kehendak-Nya.
Kita
sebagai orang yang percaya akan Tuhan Yesus harus mempercayai Dia dengan
sungguh-sungguh bahwa Dia adalah penebus kita yang telah memberikan teladan
kepada kita umat tebusan-Nya untuk mempercayai Dia dengan sungguh agar hidup
kita selalu di berkati.
Ibadah
juga di isi dengan kesaksian lagu oleh solo anak Engel Korisano dan Solo PAM
Siloam.
Komentar
Posting Komentar