IBADAH HUT PEKABARAN INJIL KE 167 TAHUN DI TANAH PAPUA
Ibadah HUT Pekabaran Injil ke 167 Tahun di Tanah Papua di GKI Siloam Sanoba dilaksanakan dalam ibadah pada sabtu, 5 Februari 2022 di gedung gerejA gki Siloam Sanoba.
Ibadah yang diawali dengan prosesi singkat
penjemputan pelayan firman dihalam gedung gereja dengan diiringi tarian
penjemputan oleh umat Tuhan yang diperankan oleh anak-anak PAR GKI Siloam
selanjutnya mengantar pelayan firman sampai didalam gedung gereja dan
selanjutnya dilaksanakan ibadah HUT pekabaran injil ke 167 tahun di tanah Papua.
Ibadah ini dipimpin oleh Pdt.M.Tambunan, S.Th
dengan mengambil pembacaan firman Tuhan yang diturunkan oleh Sinode GKI di
Tanah Papua yang terambil dari kitab injil Yohanis 9:1-12 “Orang yang buta sejak lahirnya”.
Dalam kotbahnya Pdt.M.Tambunan mengatakan
bahwa pembacaan firman Tuhan saat ini mau mengingatkan kepada kita semua bahwa
kita ini adalah orang-orang yang sudah di tebus dan hidup didalam terang serta
merupakan ahli waris kerajaan Allah.
Bagian firman Tuhan saat ini mengambarkan
kepada kita dimana Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahirnya, ketika
Yesus menghampiri orang buta tersebut para murid bertanya kepada-Nya, Guru
siapakah yang berdosa apakah orang ini atau orang tuanya dan kenapa dia
dilahirkan buta ?.
Apa yang dikatakan oleh para murid adalah
pandangan umum orang pada saat itu bahwa orang berdosa itu akan berdosa akan
dihukum dan mereka yang di hukum karena dosa hal ini terjadi karena mereka
melihat situasi sesamanya dan melihat penderitaan sesamanya, mereka melihat
kesakitan sesamanya, bahkan kemiskinan dan mereka berdiri sebagai hakim dan
berkata apakah semua ini disebabkan oleh dosa mereka atau orang tuanya.
Saat inipun hal ini masi terjadi dalam
kehidupan kita dewasa ini bahwa masi banyak orang berdiri menjadi hakim atas
hidup kita, ketika Tuhan mengijinkan kita ada dalam penderitaan orang akan
berkata itu karena dosanya, atau dosa kedua orang tuanya atau juga dosa nenek
moyangnya, tetapi kita harus ingat kata-kata Yesus bahwa segalah sesuatu
terjadi atas hidup seseorang bukan karena dosanya dan juga dosa orang tunya
tetapi karena pekerjaan Allah harus dinyakatan didalam dia.
Demikian juga dengan peristiwa pekabaran
injil ditanah Papua yang di lakukan oleh kedua hamba Tuhan Carl Willem Ottow dan Johann
Gotlob Geissler dan Gesler pada 167 tahun yang lalu dimana mereka
menginjakkan kaki untuk kali pertama di pantai Mansinam dan memulai pekabaran
Injil dari sana untuk tanah Papua.
Injil ini masuk di tanah Papua bukan karena
kebetulah semata tetapi karena pekerjaan Allah untuk menyelamatkan orang Papua
yang masih hidup dalam kegelapan.
Sama seperti orang yang dilahirkan dalam
keadaan buta dan di melekan matanya oleh Tuhan Yesus demikian juga dengan
orang-orang dipulau Mansinam ketika mereka menerima pemberitaan injil itu
dimana mereka masi buta dan hidup dalam ketidak tahuan mereka hingga terang
injil itu masuk menghampiri mereka melalui kedua hamba-Nya Ottot dan Geislser.
Kini setelah 167 tahun pekabaran injil di tanah Papua, orang Papua harus lebih dekat dengan injil dan injil seharusnya telah membawa perubahan besar bagi keberadaan orang Papua sendiri karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan kita.
Komentar
Posting Komentar