IBADAH AKHIR BULAN SEPTEMBER 2015 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Akhir Bulan September di GKI Siloam Sanoba Nabire
Pembacaan Firman Tuhan Keluaran 4:1-11 “Musa diutus
Tuhan”
Pelayan Firman Pnt.Martha Noriwari
Kita telah mengetahui cerita Musa bahwa ia lahir disaat
orang Ibrani sendiri mengalami masa terberat dalam kehidupan mereka di tanah
Mesir, yakni bahwa mereka mengalami penyiksaan fisik yang berlebihan serta anak
bayi laki-laki yang di lahirkan oleh mereka harus di bunuh, hal ini dimaksudkan
untuk menekan angka kelahiran pada orang Ibrani yang kian hari semakin banyak
dan di takuti bisa melebihi bangsa Mesir sendiri.
Alkisah menurut cerita Alkitab bahwa justru untuk
menghindari terbunuhnya bayi Musa tersebut, telah mengantarkan Musa ke istana
Firaun oleh akal sang ibunya serta saudara perempuannya yang telah memperdayai
putri Firaun serta membuat Musa mendapat pengajaran dan hikmat yang terdapat
pada bangsawan Mesir.
Perjumpaan Musa dengan Allah justru terjadi ketika Musa
menjadi seorang pelarian dan telah meninggalkan Mesir untuk hidup sebagai pendatang dan sekaligus
menumpang di rumah mertuanya Jitro yang juga merupakan Imam di Midian. Musa
Melarikan diri karena akan di bunuh oleh Firaun setelah ketahuan membunuh
seorang Mesir yang kedapatan oleh Musa
sedang memukul seorang Ibrani, dan oleh belas kasihannya akan saudara
sebangsanya, Musa membunuh orang Mesir tersebut dan menyembunyikan mayatnya
dalam tumpukan pasir.
Musa di saat sedang menggiring kambing milik mertuanya
Jitro melewati padang gurun dan sampailah ia ke gunung Allah yakni gunung Horeb
dan tampaklah kepadanya nyala api dan semak duri di dekatnya tidak terbakar,
oleh karena rasa ingin tahunya Musa berpaling untuk memeriksa hal tersebut dan Allah
berfirman dari dalam nyala api yang di semak duri tersebut.
Yang dilakukan oleh Allah adalah bahwa Ia memperkenalkan
diri-Nya kepada Musa dan membuat tanda mujizat untuk meyakinkan Musa akan
kuasa-Nya! Tetapi Musa sebagai manusia biasa dan telah mengukur kemampuan
dirinya sendiri menyampaikan ketidak mampuannya untuk berbicara karena berat
lidah (Band. Ayat 10. Lalu kata Musa
kepada TUHAN: “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan
sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan
berat lidah.” 11. Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: “Siapakah yang membuat orang
bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni
TUHAN? 12. Oleh sebab itu,
pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau
katakan.”)
Dan Musa melakukan tepat seperti apa yang TUHAN
firmankan, setelah sebelumnya melihat mujizat dan perkenalan TUHAN secara
pribadi kepada Musa.
Cerita Musa harusnya memberikan inspirasi dan motifasi
bagi kita semua yang percaya akan kuasa dan mujizat Tuhan, bahwa kuasa dan
mujizat-Nya tidak pernah berakhir.
Tuhan selalu ingin memakai hidup kita buat kemuliaan dan
pekerjaan-Nya di akhir zaman ini.
Tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan malu, tidak
lincah serta tidak pandai untuk melayani Tuhan, karena Tuhan akan selalui
melengkapi anak-anaknya yang serius bekerja di ladang-Nya tentunya dengan
segalah perlengkapan yang dibutuhkan baik mujizat dan juga karunia lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan Tuhan.
Jika Tuhan mau, Dia dapat memakai siapa saja, baik Kaum
Bapak, Ibu, Remaja dan juga anak-anak sekolah minggu, seturut kehendak-Nya.
Dia yang menjadikan kita dan Dia-lah yang akan melengkapi
kita dengan kuasa dan mujizat-Nya yang ajaib.
Pesan buat kita semua terkait pembacaan Firman Tuhan saat
ini:
1.Jika Allah
memilih dan mengutus untuk bersaksi bagi kemuliaan-Nya kita harus
melaksanakannya, karena Allah akan
menyertai kita;
2.Segalah kelemah dan kekurangan kita akan di sempurnakan
oleh Allah sendiri;
3.Sebagai
anak-anak Allah kita diberi kuasa untuk menguji setiap roh, jika kita mengalami
peristiwa rohani, untuk mengetahui apa hal tersebut benar dari Allah adanya
atau dari roh-roh dunia ini, kalau dari Tuhan maka Dia akan bersedia jika kita
memohon baginya untuk mengulang atau memperjelas suatu peristiwa rohani
tersebut seperti yang lakukan oleh-Nya terhadap Musa.
“Kita semua berharga dimata Tuhan, dan Tuhan
berhak memakai kita seturut dengan kehendak-Nya”
Komentar
Posting Komentar