IBADAH MINGGU PAGI, 13 SEPTEMBER 2015 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Pembacaan Firman Tuhan Yesaya 6:1-12 “Yesaya mendapat
panggilan Allah”
Pelayan Firman Pnt. A.S.Korisano
Nabi Yesaya berasal dari kalangan atas dan terdidik di Yerusalem serta merupakan Nabi yang hidup
pada empat masa kepemimpinan raja di Yehuda yakni Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia.
Yesaya adalah nabi pada perjanjian lama yang banyak
menulis serta menubuatkan tentang kedatangan Mesia dan juga meramalkan terkait
pembuangan dan kembalinya bangsa Israel
dari pembuangan. Semua ramalan Nabi Yesaya telah terbukti dan juga sekaligus
menegaskan jabatan kenabiannya berasal dari Allah.
Pada pembacaan Firman Tuhan saat ini di katakan bahwa
sebelum Allah mengutus Yesaya sebagai nabi, terlebih dahulu Allah menunjukan
kemuliaan-Nya untuk meyakinkan Yesaya tentang kuasa dan kebesaran Allah Israel
yang di sembahnya.
Yesaya mendengar secara langsung kesaksian para Serafim
yang melayani Allah yang berseruh seorang kepada seorang, katanya:
“Kudus-kudus, kuduslah Tuhan semsta alam, seluruh bumi
penuh dengan kemuliaan-Nya” (Ayat 3)
Hal ini secara tidak langsung menambah iman dan percaya
nabi Yesaya kepada Allah serta membuatnya menyadari betapa dia adalah orang
yang berdosa yang berada di depan Allah yang maha suci.
Ayat 5 “Lalu kataku: “Celakalah aku! Aku binasa!
Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal
di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja,
yakni Tuhan semesta alam.”
Setelah pengakuan Yesaya akan dosanya, maka Allah
menyucikan dosa Nabi Yesaya.
“ Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata: “Lihat
ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah di hapus dan dosamu telah
di ampuni.”( Ayat 3)
Kisah nabi Yesaya tersebut memberikan gambaran kepada
kita semua, sebagai orang percaya untuk mempercai Tuhan dengan sunguh-sunguh, serta
mengakui segalah dosa dan pelanggaran kita karena di hadapan Tuhan semua dosa
dan pelanggaran kita tidak dapat di tutupi.
Kita harus dapat mengakui dosa-dosadan pelanggaran kita dengan tidak menundahnya lagi, karena
waktu sangat terbatas, serta senantiasa memohon kepada Tuhan untuk menyucikan
kita dengan Api Roh Kudus serta darah Yesus yang ajaib.
Ketika kita di utus untuk melayani Tuhan dan menyampaikan
injil kebenaran, hendaklah kita jangan berontak dan berkeras kepala tapi
seharusnya dengan tegas dan berani berkata inilah aku Tuhan, utuslah aku
sebagaimana yang di lakukan oleh Yesaya. Niscaya segalah pelayan kita akan di
berkati.
Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh VG. WYIK 2
Komentar
Posting Komentar