IBADAH MINGGU PAGI, 3 APRIL 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah minggu pagi, 3 april 2016
di GKI Siloam Sanoba Nabire yang dipimpin oleh Pdt. Decky Maker, S.Si dengan
mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab II Tawarikh 35:1-19 dengan perikob
pembacaan “Yosia merayakan Paskah”.
Dalam kotbahnya Pdt. Decky
Maker, S.Si mengatakan bahwa ketika kita berbicara tentang paskah maka semua
kita akan berpikir serta mengingat akan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus
seperti yang baru saja kita rayakan pada minggu yang lalu.
Peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus
saat ini di pahami sebagai perayaan paskah dengan banyak kegiatan yang
dilakukan di hampir tiap jemaat dalam menyongsong hingga pelaksanaannya diantaranya
berbagai lomba, camping paskah, pawai obor dan mencari telur paskah. Semua itu
kita lakukan karena kita bersyukur dengan penuh suka cita akan hari kebangkitan
Tuhan Yesus.
Penting untuk kita ketahui bahwa
paskah yang kita laksanakan selama ini telah dilaksanakan jauh sebelum
peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yaitu di rayakan oleh orang-orang Israel saat
Musa membawa mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir. Pada saat Musa turun
dari gunung Sinai dia mengambil domba dan menyembelihnya serta menaruh darah tersebut
pada mesbah dan sebagian di curahkan kepada umat untuk menguduskan mereka. Memercikkan darah pada mesbah menandakan
bahwa Tuhan Allah hadir dan Dia yang telah membebaskan mereka dari tanah Mesir
dan selanjutnya mereka akan merayakannya dengan makan dan minum dalam
keluarga mereka.
Hari paskah juga di lakukan oleh
raja Yosia sebagaimana pembacaan firman Tuhan saat pagi hari ini dengan
banyaknya kambing dan domba yang di persembahkan bahkan diceritakan bukan hanya raja Yosia saja yang menyumbangkan
kambing dan domba tersebut tetapi juga di sumbang oleh para panglima perangnya dan
terkesan sepertinya mereka berlomba untuk memberikan sesuatu dalam perayaan
paskah tersebut.
Bangsa Israel merayakan paskah
untuk mengenang peristiwa pembebasan mereka dari segalah penderitaan badani dan
juga mental di tanah perbudakan Mesir oleh Allah sendiri yang memimpin mereka
memasuki suatu tanah yang baru yang di kenal dengan tanah perjanjian.
Di katakan bahwa di tanah
perjanjian belum pernah ada perayaan paskah sebesar dan semeria yang dilakukan
oleh raja Yosia yakni suatu perayaan yang sangat besar dan jika di hubungkan
dengan keadaan masa kini dapat diartikan perayaan yang menghambur-hamburkan
dana dan kekayaan.
Tapi satu hal yang dapat kita
pahami bahwa ada suka cita tersendiri pada bangsa dan pemerintah Kerajaan
Israel pada waktu itu dan yang terpenting adalah bukan saja mereka
menghambur-hamburkan uang dan kekayaannya tetapi bagaimana seseorang membawa
kehidupannya tidak hanya dalam bentuk roh dan jiwa tetapi mempersembahkan
sesuatu dalam bentuk fisik untuk menghormati karya pembebasan yang telah Allah
lakukan dan sejak saat itu paskah di laksanakan hingga saat ini.
Kebenaran firman Tuhan mau
mengajarkan kepada kita semua bagaimana kita secara pribadi dan juga keluarga mau menyambut peristiwa kebangkitan dan pembebasan oleh Tuhan tidak hanya dalam
bentuk roh dan jiwa tetapi juga dalam bentuk mempersebahkan sesuatu secara
fisik kepada Tuhan baik dalam bentuk pengucapan syukur, pemberiaan persepuluhan,
persembahan atau dalam bentuk usaha-usaha dana yang di kerjakan. Dan kita tidak
perlu melakukan segalah sesuatu dengan beban sebab peristiwa kebangkitan
Kristus membuat kita menjadi ciptaan yang baru karena dosa dan maut sudah tidak
mempunyai kuasa dalam hidup kita.
Komentar
Posting Komentar