IBADAH KENAIKAN TUHAN YESUS KE SORGA DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, kamis 30 mei 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. Raden Puji Hardoyo, S.Th dengan pengambilan pembacaan firman Tuhan dari kitab injil Matius 28:16-20 “Perintah untuk memberitakan Injil”
Dalam
kotbahnya Pdt. Raden Puji Hardoyo mengatakan bahwa kisah
kehidupan Tuhan Yesus Kristus sejak mulai dari kelahiran, kematian, kebangkitan,
kenaikan ke sorga serta turunnya Roh Kudus merupakan hari besar yang memiliki
porsi yang sama di hadapan Tuhan.
Setiap
orang dalam kehidupannya pasti memiliki intensitas yang berbedah dalam memperingati
kenaikan Tuhan Yesus ke sorga sesuai dengan tingkat usia masing-masing kita.
Kalau saat ini usia saya adalah empat puluh lima tahun, berarti sejak saya mulai mengerti sekitar usia tujuh tahun saya memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga berarti sampai di saat ini saya telah tiga puluh delapan tahun memperingati hari kenaikan Tuhan Yesus ke sorga. Demikian juga dengan bapak ibu dan saudara-saudari serta anak-anak.
Kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga adalah untuk kembali kepada Bapa yang telah mengutus-Nya
datang ke dunia serta menyiapkan tempat bagi kita orang yang percaya kepada-Nya
sebagaimana terdapat pada Yohanis 14:1b “Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”
Kenaikan
Tuhan Yesus ke sorga yang kita rayakan pada saat ini dan sesuai dengan
pembacaan firman Tuhan adalah awal Dia memberi perintah yang merupakan tugas
dan tanggung jawab kepada murid-murid-Nya untuk memberitakan injil ke seluruh
dunia supaya semua manusia percaya kepada Yesus Kristus dan juga di selamatkan.
Saat
ini tugas menyelamatkan seluruh bangsa menjadi murid Yesus bukan saja menjadi
tugas dan tanggung jawab pendeta, guru jemaat dan majelis saja tetapi tugas
mulia tersebut telah menjadi tanggung jawab semua orang yang telah di tebus
oleh pengorbanan Tuhan Yesus Kristus termasuk bapak, ibu, saudara-saudari dan
anak-anak.
Dimana
kita berada kita harus bersaksi dengan perbuatan kita, pekerjaan kita,
kata-kata kita bahkan pergaulan dan kasih kita yang baik agar orang lain
melihatnya dan memuliakan Tuhan yang kita sembah.
Komentar
Posting Komentar