IBADAH PERESMIAN DAN PENTAHBISAN GEDUNG GEREJA BARU GKI YAHWE MASIPAWA DISTRIK NAPAN
Ibadah Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Baru
Jemaat GKI Yahwe Masipawa Bakal Klasis GKI Nabire Timur
Ibadah I di Gedung Gereja Lama
Pembacaan Firman Lukas 9:10-17 “Yesus memberi makan lima
ribu orang”
Pelayan Firman Tuhan Pdt.Yafet Nanthi,S.Th
Pembacaan firman Tuhan saat ini menunjukan kuasa Yesus
yang sangat ajaib, dimana Yesus menyuruh para murid untuk memberi makan orang
banyak yang berjumlah lima ribu orang, saat itu tidak ada seorangpun
dari sekian banyak orang dewasa tersebut yang membawa bekal sementara desa di sekitar
tempat tersebut sangat jauh dan hanya seorang anak kecil yang memiliki sedikit
bekal yang di bawah yakni dua ekor ikan dan lima buah roti.
Para murid awalnya agak ragu dengan makanan yang sangat
sedikit untuk diberikan kepada banyak orang, tetapi Yesus menunjukan kuasa
Ilahi-Nya dengan memberkati hanya dengan dua ekor ikan dan lima roti sehingga menjadi sangat berlimpah sementara mereka makan bahkan sampai menyisahkan dua belas
bakul banyaknya.
Kekuatiran merupakan ukuran yang di pakai oleh para murid
untuk menilai perintah Yesus dan kekuatiran merupakan dosa terbesar kita dalam
memahami kerja dan kuasa Tuhan. Walaupun mustahil bagi manusia tetapi bagi
Tuhan tetap mungkin.
Gedung gereja GKI Yahwe Masipawa di bangun dalam kurung
waktu 21 Tahun dengan pergumulan yang panjang serta berbagai tantangan, tetapi
hari ini kita akan mentahbiskan gedung gereja baru sebagai tempat melakukan
semua keputusan gereja di jemaat ini. Penginjilan di Masipawa di mulai sejak 1 desember 1936 yang di bawah oleh Guru Jemaat Leonart Wanaha.
Ibadah II di Gedung Gereja Baru
Pembacaan Firman Tuhan Mazmur 95:1 -11 “ Hormatilah Tuhan dan
taatilah Dia”
Pelayan Fiman Pdt. J. Mbaubedari,S.Th
Pada pembacaan firman saat ini dimana sang pemazmur
mengajak kita semua untuk menaikan puji-pujian bagi Tuhan sebagai Raja dan
pencipta alam semesta, karena melalui Dia dan dalam Dia segalah sesuatu di
jadikan serta perbuatan Allah atas penyelamatan umat Israel dan penyelamatan
umat manusia oleh Yesus Kristus.
Jemaat Tuhan juga diminta untuk saling mengajak untuk
memuji Tuhan, saling mendorong dan saling menopang.
Rumah ibadah yang megah hendaknya setiap minggu atau
waktu ibadah di lakukan ibadah penyembahan serta harus di isi dengan vocal
grup, Paduan suara dan nyanyian-nyayian untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
Jika umat melayani dan bekerja bagi Tuhan, maka Tuhan
akan membuka tingkap-tingkap langit dan pintu-pintu berkat, apa guna rumah
Tuhan di bangun dengan megah tapi setiap hari Tuhan hanya di isi dengan satu
atau dua orang, tetapi di harapkan justru sebaliknya bahwa umat akan memenuhi
gereja ini untuk beribadah kepada Tuhan.
Sementara Sekda Nabire Drs. Johni Pasande mewakili
Pemerintah Kabupaten Nabire dalam sepata kata mengatakan bahwa bangsa Yahudi
sebagai umat pilihan Allah harus menghabiskan 40 tahun sejak keluar dari tanah
perbudakan di Mesir baru dapat sampai ke tanah Kanaan, begitu juga Jemaat GKI
Yahwe Masipawa harus menghabiskan 21 tahun baru dapat menyelesaikan pembangunan
gedung gereja baru ini. Tuhan Maha Kaya dan Dia dapat menyelesaikan setiap
pembangunan rumah Tuhan hanya dengan 1 tahun saja, tetapi Tuhan inginkan adalah
proses dan kesetiaan dari umat dalam pekerjaan ini.
Saat ini alat Iblis untuk menggoda manusia adalah melalui
kemelaratan dan kebodohan, dan gereja harus mengambil peran dalam memberantas
kebodohan dan kemelaratan tersebut, dan tentunya sangat diharapkan pada tahun-tahun
mendatang ada banyak anak-anak dari Masipawa yang akan menjadi pemimpin di
daerah ini, bahkan tanah ini, baik di gereja, pemerintahan dan juga legislatif.
Sekda Nabire pada kesempatan ini juga menyerahkan bantuan
dana buat pembuatan rumah pastori dan pagar gereja GKI Yahwe Masipawa.
Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh VG Pniel GKI Yahwe Masipawa, PS PW GKI Talitakumi Waharia, VG Bethel Mambor, PS Sarera, PS Jemaat Ichtus Siriwini, PS PW Bakal Klasis Nabire Timur VG LAPAS Nabire, VG GKI Beraka Wainami
SEJARAH BERIDIRNYA JEMAAT GKI YAHWE MASIPAWA OLEH Pdt.YAFET NANTHI,S.Th
SEJARAH BERIDIRNYA JEMAAT GKI YAHWE MASIPAWA OLEH Pdt.YAFET NANTHI,S.Th
JULUKAN ARTI SEBUAH NAMA
MENGENAL ARTI
NAMAS RERING:
Ketika leluhur kami melihat serta mengamati segalah
panorama yang indah di kala itu di teluk Imbenumi, teluk yang indah, teduh dan
menawan hati serta memberikan manfaat yang ganda bagi anak cucu, cece dan cici
di masa yang akan datang. Ketika air menjadi surut terlihat ketiga rep yang ada
di depan dan memagari teluk ini, dengan menyimpan berbagai hasil kekayaan yang
menjanjikan dan juga terlihat adanya sejumlah mata air di berbagai titik yang
akan di nikmati bersama sejak masa lampau sampai masa kini, maka dengan
pengamatan serta penilaian tersebut di atas tempat ini di namakan (dengan
bahasa setempat) “RERING” yang berarti “KELIMPAHAN”. Karena terkandung kekayaan
yang besar di dalamnya.
MENGENAL ARTI NAMA
MASIPAWA:
Mengapa sampai nama Rering
di ganti dengan nama yang baru Masipawa ? Mari kita sejenak mengikuti rentetan
ceritanya.
Sejak tim survey dari Pemerintahan Belanda menjalankan
tugas surveynya di seluruh tanah Papua dengan tujuan utama mengecek hasil
tambang yang ada di perut bumi Papua ketika itu.
Tim itu juga yang hendak menyelidiki tanah leluhur kami
dan sesudah survey mereka menggantikan nama Rering
menjadi nama Masipawa oleh Bestir DEBOOD. Tanah ini menyimpan kekayaan yang
luar biasa yakni Emas, Ingtan,Permata dan Waja yang di singkat Masipawa dan di
jadikan nama tempat ini sejak pemerintahan Belanda hingga kini Indonesia
bahwakan sampai Kristus datang pada kali ke dua nama Masipawa takan pernah
tergantikan
LANJUTAN PEKABARAN
INJIL DI TELUK IMBENUMI:
Jemaat Filial GKI Rering:
Injil kerajaan Allah sudah dan telah di terima oleh
penduduk pribumi yang ada di kampung Napan Duai (Napan saat ini) pada tanggal
25 Maret 1912.
Atas berkat pertolongan
Tuhan lewat hikmat yang dimiliki oleh kedua leluhur kami yakni Adori nama babtisnya Jona Nanthy dan Siri nama babtisnya Yakub Ruatakurei di
mana kedua leluhur ini pergi kepada Guru Injil Welhem Risamena dengan tujuan serta harapan meminta seorang guru
untuk mengajar dan menginjil di lokasi perkampungan baru Rering. Namun saat itu
guru injil Welhem Risamena menyampaikan kepada kedua leluhur bahwa alangkah
baiknya mereka berdua pulang dulu dan ia akan menyurati kepada pimpinan Resort
Miei jika mereka sudi untuk mengabulkan permintaan tersebut maka dia akan
memberitahukan kemudian.
Etiket baik yang terkandung dalam lubuk hati leluhur kami
tersebut telah di jawab dengan baik oleh Pdt.
Van Alkert yang bertugas ketika itu sebagai Ketua Resort Miei. Utusan
pertama yang di utus kelokasi perkampungan baru Rering dengan membawa suluh
kebenaran Tuhan adalah Grj.Leonarth Wanaha
dan di antar oleh Bapak Dore Sawaki nama
babtisnya Isak Sawaki, Yowel Wataha dan Peter Sawaki dan sebagai dasar
hukum, Ketua Resort memberikan Surat Perintah Tugas yakni Nota Tugas kepada Grj.Leonarth Wanaha dan di terima oleh
ke-25 kepala keluarga yang berdomisili di kampung Rering saat itu dan tempat
pendaratan pembawa injil oleh leluhur kami di sebut “Jepemani”
MENGENAI MASIPAWA
DAN JEMAATNYA:
Di kawasan teluk Imbenumi terlihat adanya air laut yang
tenang dan teduh serta pantulan lautnya bercahaya, bagaikan kaca di terpah
sinar kasih-Mu lewat mentari pagi di ufuk timur memberikan cahaya yang sungguh
menerangi penduduk yang bermukim di teluk Imbenumi di kala itu.
Injil kerajaan
Allah itu merubah benteng kekafiran yang telah ada selama berabad-abad
lamanya, dan kini menjadi terang bagi penduduknya yang telah menerima terang
kebenaran TUHAN sama seperti Matahari kebenaran TUHAN menyinari teluk Imbenumi
di hari pertama itu tanggal 01 Desember 1936 yang dibawah oleh Grj.Leonarth
Wanaha.
Komentar
Posting Komentar