IBADAH MINGGU PAGI 10 JANUARI 2016 DAN PEMBUKAAN TAHUN PELAYANAN DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah
Minggu Pagi, 10 Januari 2016 dan Pembukaan Tahun Pelayanan di GKI Siloam Sanoba
Nabire
Pembacaan
Firman Tuhan Matius 3:13-17 “Yesus
dibabtis Yohanes”
Pelayan
Firman Pdt.J.Sekewael,S.Th
Jemaat Tuhan
patutlah kita mengucap syukur karena Tuhan telah menolong kita melewati tahun
2015, bukan karena kuat dan gagahnya kita tapi semuanya karena campur tangan
Tuhan hingga kini membuka lembaran baru di tahun 2016 sebelum kita melangkah
jauh mari kita memperhatikan dan merenungkan wejangan hidup di tahun 2015.
Hari ini 10
januari 2016 sesuai dengan jadwal GKI Siloam, kita masuk dalam tahun pelayan
baru 2016 dengan di bukanya tahun pelayan ini maka kegiatan pelayan ini akan
berlangsung, dengan demikian sebagai satu keluarga Allah sesuai dengan thema
natal nasional 2015 “Hidup bersama sebagai keluarga Allah”
Dengan di
bukanya tahun pelayanan ini, maka di buka juga rumah ibadah dan juga rumah-rumah
kita sebagai jemaat GKI untuk di kunjungi Tuhan Yesus buat beribadah tanpa ada
alasan, seperti yang di katakan Tuhan Yesus kepada Zakheus “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di
rumahmu” (Lukas 19:5b)
Marilah
kita menerima Yesus untuk menumpang di hati kita, karena ketika Yesus menumpang
di hati kita, maka rumah-rumah kita akan di buka tanpa ada alasan apapun, dalam
setiap situasi dan kondisi kita akan membuka rumah-rumah kita untuk menerima
pelayanan.
Pembacaan
firman Tuhan saat ini yang terambil dalam Injil Matius 3:13-17 “Yesus dibabtis Yohanes”. Dalam pembacaan sebelumnya Matius
katakan bahwa Yohanes adalah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya (Matius 3:3b)
Yesus harus
datang ke sungai Yordan untuk di babtis oleh Yohanes. Kisah ini membuat kita
bertanya-tanya kenapa Yesus yang harus dibabtis oleh Yohanes dan bukan Yesus
yang harus membatis karena Dia adalah Anak Allah dan Mesias, Roti Hidup, Juru Selamat
dan juga Gembala yang baik, Dia datang untuk membebaskan dan melepaskan setiap
orang dari kehidupan yang sementara mereka gumuli saat itu karena tradisi dan konteks
masyarakat Yahudi yang hidup berpadanan dengan hukum taurat.
Jawaban dari
pertanyaan diatas juga termuat dalam ayat 14.Tetapi
Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibabtis oleh Mu, dan Engkau
yang datang kepadaku? 15.Lalu Yasus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal
itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak
Allah.” Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Setelah Yesus
menjelaskan maksudnya yang sekaligus menunjukan sikap Yesus yang mau merendahkan
diri dan meninggalkan keilahian-Nya dan datang kedunia merendahkan diri-Nya
menjadi sama dengan manusia dan tunduk kepada kehendak BapaNya maka Yohanespun membabtis Dia.
Jika kita
membaca dengan saksama bahwa pembabtisan yang di terima oleh Yesus bukan karena
kesalahan atau dosa yang telah dilakukan oleh Dia, tetapi justru oleh karena
dosa manusia. Yesus hadir di tengah-tengah manusia dan menebus manusia justru
karena Dia tidak berdosa dan karena Dia tidak berdosa maka Dia menjadi penebus
dosa-dosa kita umat manusia.
Babtisan Yohanes
di masud untuk pertobatan dan pengampunan, kita bisa lihat dalam pembacaan
firman Tuhan bahwa mereka yang datang untuk di babtis oleh Yohanes di sungai
Yordan adalah memohon pengampunan dan pertobatan akan setiap dosa dan kesalahan
mereka.
Kebenaran firman
Tuhan mau mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan Yesus sekalipun tidak berdosa
namun harus di babtis oleh Yohanes pembabtis untuk menggenapi kehendak BapaNya
serta karena dosa dan kesalahan kita. Melalui pembabtisan tersebut Yesus memulai
pelayanan-Nya dengan menyampaikan kabar keselamatan dan kerajaan Allah, serta melakukan banyak mujizat.
Komentar
Posting Komentar