NAPAK TILAS JEMAAT GKI SILOAM SANOBA NABIRE HINGGA BULAN DESEMBER 2015


NAPAK TILAS JEMAAT GKI SILOAM 

Profil

GKI Siloam adalah Gereja Kristen Injili di bawah Denominasi GKI di tanah Papua, dengan alamat Jalan Biak Kampung Sanoba Atas dan berada dibawah Klasis GKI Paniai dengan jumlah Kepala Keluarga 62 yang wilayah pelayanan bagian barat  adalah jembatan kali Siriwini atas (Jemaat GKI Betania Asdim siriwini), bagian timur Depot minyak kali Mangga atas (Jemaat GKI Efata Sanoba Dalam), bagian utara kali Mangga Tengah (Jemaat GKI Paulus Sanoba Bawah). 

Sejarah

GKI Siloam Sanoba atas berdiri pada tanggal, 27 April 2014 berdasarkan Raker II Klasis GKI Paniai  tanggal, 12 – 14 Maret 2014 di Jemaat GKI Pniel Topo dan hasil rapat BPK Klasis Paniai.

Kehadiran dan keberadaan GKI Siloam adalah kehendak Tuhan untuk menghadirkan tanda – tanda kerajaan Allah yang nyata untuk memenuhi Tri panggilan Gereja yaitu: bersekutu, bersaksi dan melayani. 

Kronologis

orang bijak mengatakan “ tidak mungkin terjadi bila tidak lebih dahulu dirancangkan “. Seperti itu jemaat GKI siloam pada mulanya.

Pada Tahun 2005 beberapa tua-tua jemaat dan pelayan dari Jemaat Betania Asdim Siriwini, coba menatap kedepan tentang pelayanan (Cabang Kebaktian) di Batas Kota Kampung Sanoba Atas.

Tua-tua Jemaat tersebut diantaranya ;

1.   Grj.  Hendrik Fonataba (Alm)

2.   Pdt. ML.Binduer, S.Th Ketua Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini

3.   Pnt. YB.Sarwom

4.   Sym. D. Rumbiak

 

Pada Tahun 2007 Topik yang sama dibahas kembali oleh ;

 

1.   Pnt. Y. Padwa

2.   Bpk. S. Asyerem

3.   Pnt. YB.Sarwom

4.   Bpk. P. Yawan

Ide mendirikan Cabang Kebaktian di Batas Kota tersebut dilatar belakangi oleh:

1. Perkembangan Penataan kota yang semakin berkembang sehingga memungkinkan bertambahnya penduduk

2.   Jarak tempuh jemaat yang yang berada di KSP 5 dan 6 yang berdomisili di batas kota cukup  jauh, sehingga membutuhkan biaya transportasi guna mencapai tempat ibadah.

3. Tidak semua jemaat di KSP 5 dan 6  yang berdomisili di Batas Kota yang berpenghasilan tetap  sehingga sangat membebani Jemaat untuk mencapai tempat Ibadah karena memerlukan biaya  extra dan berakibat pada minimnya kehadiran jemaat untuk beribadah.

4.  Anak-anak PAR dan PAM setiap ibadah minggu pagi, maupun ibadah-ibadah tunas atau ibadah persekutuan banyak mengalami kesulitan untuk hadir karena jarak tempuh, biaya transpiortasi dan faktor keselamatan anak-anak. 

 

Faktor inilah yang melatar belakangi ide dari tua-tua jemaat di KSP 5 dan 6 untuk mendirikan cabang kebaktian di batas kota. Ide dari tua-tua jemaat tersebut tidak sempat dibicarakan dalam suatu pertemuan (SIdang Jemaat) karena terjadi pergantian Ketua Jemaat GKI Betania dari Pdt. M.L. Binduer kepada Pdt. A.D.Z. Auparay, S.Th sehingga maksud dan ide tersebut tertunda. Baru pada Tahun 2008 pergantian Ketua Jemaat dari Pdt. A.D.Z. Auparay, S.Th kepada Pdt. M. Amasan, S.Th ide ini dimunculkan dan mendapat respon yang posif.

Hal ini bagaikan seteguk air yang menyegarkan kerongkongan seorang musafir di padang gurun karena apa yang di rindukan selama ini telah di setujui. 

Pada tanggal 2 September 2008 bertepatan dengan ibadah keluarga di rumah Keluarga A.T.Awom, kesempatan tersebut digunakan oleh anggota Majelis aktif dan mantan Majelis pada KSP 5 dan 6 diantaranya:

1.      Pnt. L.A. Sirloy

2.      Sym L. Rumbiak

3.      Pnt. S. yarangga

4.      Sym O. Rumbiak

5.      Bapak FY. Korwa (Alm)

6.      Ibu Nasadit

7.      Ibu R Maweng

8.      Bapak. Y.B. Sarwom 

Bersama dengan semua anggota KSP 5 dan 6 mereka berembuk tentang kriteria berdirinya suatu cabang kebaktian. Semua kriteria itu ada yang bisa dipenuhi, tetapi yang menjadi kendala adalah sebidang tanah untuk bangunan. Dan untuk mendapatkan sebidang tanah tersebut maka majelis KSP 5 dan KSP 6 serta mantan majelis mengadakan pertemuan dengan  Bapak Guru D Rumbiak dan mempercayakan kepada beliau untuk mengurusnya dan beliau menyanggupinya. 

Pada tanggal 4 September 2008 Bapak Guru D Rumbiak bertemu dengan Bapak Guru    Y. Mansawan (Pemilik Tanah) membicarakan tanah untuk didirikan bangunan tempat dilaksanakan ibadah dan beliau menyetujui sebidang tanah dengan ukuran 60X45 M (2.700 M2)

Pada Sidang Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini Ke-XV Tahun 2008  di ajukan permohonan agar dirikan POS PI di Batas Kota Kampung Sanoba, hal tersebut menuai Pro dan Kontra tapi akhirnya meja pimpinan sidang memutuskan menerimanya.

Pada tanggal 6 September 2008 diadakan rapat untuk membentuk tim kerja sementara yang komposisi sebagai berikut:

1.    Ketua                               Bapak Guru D. Rumbiak

2.   Sekretaris                          Bapak LA. Sirloy

3.   Bendahara                         Bapak YB. Sarwom

4.   Usaha Dana/ Perlengkapan Bapak. L. Rumbiak

Menindak lanjuti Hasil sidang Ke XV GKI Betania Asdim Siriwi Tahun 2008 maka pada Sidang Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini ke XVI  Tahun 2009 tim kerja cabang kebaktian KSP 5 dan 6 menyurati PHMJ GKI Betania Asdim Siriwini, Nomor: 44/A-51/G.18.C/BTN/2009 Tanggal 15 Desember 2008 perihal di dirikannya cabang kebaktian di Batas Kota Kampung Sanoba sebagaimana telah diwacanakan pada Sidang sebelumnya.

Berdasarkan Keputusan Sidang GKI Betania Asdim Siriwini Ke XVI Tahun 2009 di rekomendasikan untuk didirikan Cabang Kebaktian di Batas Kota. 

 

Maka pada Tanggal 18 Januari 2009 setelah ibadah Keluarga di adakan rapat di rumah Bapak Guru D. Rumbiak dan menghasilkan beberapa keputusan antara lain :

1. Komposisi tim kerja di revisi sebagai berikut:

1. Ketua                       Bapak Guru D. Rumbiak

2. Wakil Ketua               Bapak Y. Sawias

3. Sekretaris                 Bapak L. A. Sirloy

4. Wakil Sekretaris         Bapak L. Rumbiak

5. Bendahara                Bapak Y.B. Sarwom

6. Seksi-Seksi

a)     Seksi Usaha Dana (Koor)    Bapak GB. Sayori

Anggota                                Bapak S. Samberi

Anggota                                Bapak D. Maweng

Anggota                                Bapak P. Yawan

Anggota                                Bapak A. Rumbiak

Anggota                                Bapak. M. Rumaseb

Anggota                                Sdr. S.Rumaseb

b) Seksi Perlengkapan (Koor)  Bapak D. Rumbiak

Anggota                                Bapak A. Korisano

Anggota                                Bapak. A. Rumaseb

Anggota                                Bapak Y. Amunau

Anggota                                Bapak T. Amunau

Anggota                                Bapak M.Munwo

Anggota                                Bapak H. Kawer

Anggota                                Bapak Z. Morin

Anggota                                Bapak Y. AP

Anggota                                Bapak E. Korisano

Anggota                                Bapak B. Kombanusi

Anggota                                Bapak S. Korisano

 

2. Membicarakan ganti rugi tanah

3. Penetuan hari kerja pada lokasi Cabang Kebaktian ( Setiap Hari Jumaat minggu berjalan)

4.  Mekanisme pengumpulan dana dari iuran wajib jemaat di KSP 5 & 6 dengan kriteria:   

-          PNS/TNI/POLRI sebesar           Rp. 100.000,-/Bulan

-          Pensiunan dan swasta             Rp. 50.000,-/Bulan

-           Petani, Nelayan dan buruh      Rp. 25.000,-/Bulan

 

Sesuai hasil Sidang ke XVII Tanggal 25 s/d 26 Januari 2009 di putuskan bahwa bagi mereka yang namanya tercantum pada Panitia Pembangunan  Gedung Gereja Betania Asdim Siriwini tidak dilibatkan pada Tim Kerja pembangunan Gedung Ibadah cabang Kebaktian pada KSP 5 dan 6 di Batas Kota.

Maka padaa Tanggal, 30 Januari 2009 keanggotaan Tim Kerja Cabang Kebaktian di revisi dengan komposisi anggota sebagai berikut:

1.      Komposisi Tim Kerja di revisi sebagai berikut:

Ketua            Bapak Guru D. Rumbiak

Sekretaris      Bapak L.A. Sirloy

Bendahara     Bapak Y.B. Sarwom

Seksi-Seksi

  

a)  Seksi Usaha Dana (Koor)     Bapak L. Rumbiak

Anggota     Bapak D. Maweng

Anggota     Bapak P. Yawan

Anggota     Bapak A. Rumbiak

Anggota      Bapak. M. Rumaseb

Anggota      Sdr. S.Rumaseb

b)  Seksi Perlengkapan (Koor)  Bapak D. Rumbiak

Anggota      Bapak A.Korisano

Anggota      Bapak. A. Rumaseb

Anggota      Bapak Y. Amunau

Anggota      Bapak T. Amunau

Anggota      Bapak M.Munwo

Anggota      Bapak H. Kawer

Anggota      Bapak Z. Morin

Anggota      Bapak Y. AP

Anggota      Bapak E. Korisano

Anggota      Bapak B. Kombanusi

Rentang waktu 8 Bulan sejak di revisinya komposisi tim kerja, tim kerja melakukan penggalangan dana dari anggota jemaat hingga pada  Tanggal 8 Agustus 2009 di lakukan penggalian pondasi dan pada tanggal 27 Agustus 2009 Jam 12:00 dini hari diadakan doa bersama oleh tua-tua jemaat dan Majelis Jemaat KSP 5 dan 6 serta beberapa anggota jemaat, sebagai persiapan peletakan batu pertama yang dipimpin oleh Bapak YB.Sarwom. 

Pada Tanggal 28 Agustus 2009 ibadah peletakan batu pertama yang di pimpin oleh  Pdt. M.Amasaman, S.Th dan selanjutnya melakukan peletakan batu pertama dan ikuti oleh Kepala Kampung Sanoba Bapak Yance Raubaba. Namun ibadah minggu  belum dapat dilaksanakan karena belum adanya tempat ibadah berupa gedung dan berlangsung sampai dengan Tahun 2012.

Pada Tanggal 4 Januari 2012 beberapa Majelis KSP 5 dan 6 bersama beberapa anggota jemaat mengadakan pertemuan di rumah Bapak YB.Sarwom dan menghasilkan beberapa keputusan:

1.      Segera membangun Gedung darurat sebagai tempat beribadah

2.      Mencari tukang menyelesaikan tempat ibadah darurat dimaksud

Pada tanggal 5 Januari 2012 diadakan pertemuan kembali membicarakan besar biaya yang harus disiapkan senilai Rp.25.000.000,- sebagai ongkos kerja tukang

Pada Tanggal 6 dan 7 Januri dilakukan pemasangan boplang dan penggalian pondasi

Pada tanggal 14 januari 2012 tiang dan Kap bangunan di naikan yang diawali dengan doa oleh Bapak       YB. Sarwom dan oleh PHMJ GKI Betania Asdim Siriwi dianggap melanggar pedoman pelayanan dan tata gereja namun telah diselesaikan pada Tanggal 15 Januari 2012 dan dilanjutkan dengan penaikan tiang salib di atas bumbungan Gereja sebelum itu diadakan doa yang dipimpin oleh Pdt. A. Sirloy, S.Si. 

Pada Sidang Jemaat ke XIX GKI Betania Asdim Siriwini ketua Unsur PAR GKI Betania Asdim Siriwini (Ibu Herlina Korwa) mengajukan pertanyaan “Apakah Cabang Kebaktian di Batas Kota sudah bisa melaksanakan ibadah perdana” pertanyaan ini menimbulkan pro dan kontra dari peserta sidang, namun pada akhirnya terjadi suatu kesepakatan bahwa cabang kebaktian harus membenahi atribut gereja yang belum ada sambil menunggu keputusan Sidang Klasis ke XIII  

Tanggal 1 s/d  4 Maret 2012 di Jemaat GKI Zaitun Enarotali, serta Sym. L. Rumbiak di tunjuk sebagai Koordinator Cabang Kebaktian dan sebagai Pdt Pendamping adalah Pdt. A. Sirloy, S. Si  untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang berada dalam wilayah pelayanan cabang kebaktian ksp V dan kap VI. 

Pada tanggal 1 s/d  4 Maret 2012 melalui Sidang Klasis ke XIII di Jemaat GKI Zaitun Enarotali, Pnt. L.A.Sirloy, Pnt. Y Padwa, Pdt. A. Sirloy, S. Si. Th. Pnt. AL. Sinaga, Pnt. D. Buinei, Pnt. O. Msen/B, Sym. A. Mambrasar, Sym Wardana,  sebagai utusan GKI Betania mempertanyakan status cabang kebaktian Jemaat Betania Asdim Siriwini di Batas Kota dan sempat terjadi adu argument yang cukup alot namun tidak berlangsung lama karena penasihat sidang Pdt. Didimus Watopa, S.Th. ( Wakil Sekretaris Sinode) mengskor sidang tersebut dan dibawa pada rapat komisi dan secara khusus Pembahasan tersebut digumuli pada komisi umum yang oleh Pdt, George. B. Sayori S.Th. Sebagai pendamping komisi umum dan selanjutnya disampaikan dalam hasil kerja komisi umum kepada sidang yang terhormat. sebagai tindak lanjut dilakukan peninjauan secara langsung ke lokasi cabang kebaktian GKI Betania Asdim Siriwini di Batas Kota pada Tanggal 6 Maret 2012 di damping oleh Ketua BPAM Wilayah V, Pdt. Y. Mbaubedari, S.Th, Ketua BPAM Wilayah IV, Pdt. S.Abbas,S.Th, Sekretaris Klasis Paniai Pdt. A.D.Z. Auparay, S.Th,M.PD, Pdt. George. B. Sayori, S.Th. Wakil Ketua Jemaat Betania Pnt. AL.Sinaga dan Sekretaris Jemaat Betania Asdim Siriwini Pnt. D. Buinei, S.Pd. Dalam kunjungan tersebut Wakil Sekretaris Sinode meminta data statistik  jemaat dan menyarankan agar: 

1.      Bangunan yang belum selesai dapat di selesaikan

2.      Atribut gereja yang belum lengkap dilengkapi

3.      Selagi menunggu keputusan raker Klasis I di GKI Maranatha  Ayombai Moor pada Tanggal, 19-21 Maret 2013 hendaknya jemaat di KSP 5 dan 6 tetap beribadah di Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini

Pada tanggal 26 Februari 2013 beberapa majelis KSP 5 dan 6 serta tua-tua Jemaat menggumuli beberapa nama sebagai nama Tempat Ibadah dan di sepakati nama” SILOAM” yang artinya di utus.

Berdasarkan Raker I Klasis GKI paniai di Jmeaat GKI Maranatha Ayombay, Moor pada Tanggal 19-21 Maret 2013 di putuskan bahwa cabang Kebaktian GKI Betania Asdim Siriwini di Batas Kota berubah status menjadi Bakal Jemaat SILOAM.

Pada tanggal 4 Mei 2013 Sebelum dilakukan ibadah perdana dilaksanakan penggantungan lonceng dan papan nama jemaat oleh Ketua BPK Klasis Paniai Pdt. P. Manuaron, S. S Theol

Pada tanggal 9 Mei 2013 bertepatan  dengan hari kenaikan Tuhan Yesus diadakan ibadah perdana di Cabang Kebaktian Siloam setelah ibadah bersama di Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini dengan prosesi arak-arakan secara adat menuju tempat ibadah Bakal Jemaat Siloam dan dilakukan pemotongan pita yang di hadiri oleh :

1. Pdt. K. Sitinjak, S.Th (Badan Pekerja Klasis Paniai)

2. Pdt. YL. Tokoro,S.Th (Anggota Badan Pekerja Klasis)

3. Pdt. Decky NK. Maker, S.Si ( Ketua Jemaat GKI Efata Sanoba dalam)

4. Pdt. M. Amasaman,S.Th (Ketua Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini)

5. Penatua dan Syamas GKI Betania Asdim Siriwini

6. Semua Anggota Jemaat GKI Betania Asdim Siriwini 

Pada Raker Klasis GKI Paniai Ke II Tanggal 12 s/d 14 Maret 2014 di GKI Pniel Topo di tetapkan

Bakal Jemaat Siloam Sanoba Atas di tingkatkan status menjadi jemaat mandiri.  

Menindak lanjuti hasil  Raker Klasis GKI Paniai Ke II maka BPK Klasis Paniai mengadakan rapat untuk menetukan waktu pelembagaan Jemaat Siloam sanoba Atas, menjadi Jemaat mandiri dan disepakati tanggal 27 April 2014 dengan Surat Keputusan Badan Pekerja Klasis Paniai Nomor      

Tanggal               :      

Perihal                 :        

Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sejak menjadi bakal jemaat sampai menjadi jemaat mandiri antara lain: 

A. Pembinaan Unsur-unsur Jemaat Oleh BPK Paniai

B. Diantarnya Pdt. F. Samsanoy,S.Th Oleh BPK Paniai sebagai Pelayan dan Ketua Jemaat

C.  Pembinaan majelis dan peneguhan majelis baru serta pelantikan unsur-unsur jemaat

D. Sakramen 

1. Perjamuan Kudus              5 kali

2. Babtisan kudus                  3 kali

         terdiri dari :

      -    Baptisan anak sebanyak        30 anak

      -    Baptisan dewasa sebanyak     2 orang

3. Sidi Jemaat             1 kali dengan jumlah katekisan sebanyak 30 orang

4. Nikah kudus                      2 kali sebanyak 2 pasangan

5. Nikah Masal                      1 kali sebanyak 5 pasangan 

E.      Kunjungan pastoral                2 kali 

F.      Sidang Jemaat                       1 kali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MINGGU PAGI, MINGGU SENGSARA KE-7, 20 MARET 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

IBADAH SYUKUR PENAMATAN TK BESAR GKI SILOAM SANOBA TAHUN AJARAN 2018/2019

PEMBUKAAN SIDANG JEMAAT KE-II GKI SILOAM SANOBA NABIRE, KAMIS 28 JANUARI 2016