IBADAH MINGGU PAGI, 22 OKTOBER 2017 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Minggu Pagi, 22 Oktober 2017 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pnt. AS.Korisano dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab 2 Korintus 3:1-6 “Pelayan-pelayan perjanjian baru”
Kota
Korintus merupakan kota yang keberadaannya sudah sejak zaman prasejarah atau
zaman batu muda sekitar 6000 tahun SM dan kota Korintus sempat di hancurkan
pada tahun140SM dalam sebuah pertempuran antara kerajaan Romawi dan Turki yang
di menangkan oleh Romawi, demikian Pnt. A.S.Korisano mengawali kotbahnya.
Lebih
lanjut dalam kotbahnya Pnt.AS. Korisano mengatakan bahwa Kota Korintus di
bangun kembali pada tahun 44 SM dan menjadi kota yang megah oleh orang yang
berkuasa dalam kerajaan Romawi dan memegang hampir setengah kekuasaan pasukan
yakni Yulius Caesar.
Keberadaan
kota Korintus yang sangat strategis sebagai penghubung arus perdangan antara
utara dan selatan dan juga timur dan barat mengakibatkan kota ini menjadi
incaran oleh bangsa-bangsa yang berkuasa saat itu.
Dan karena tingginya arus perdagangan tersebut
mengakibatkan bercampurnya budaya-budaya dan ajaran sesat diantara warga kota Korintus.
Sebagaimana
kita tahu bahwa Paulus mendirikan jemaat di Korintus pada pelayanannya dan
surat 2 Korintus di kirim setelah perjalanan pelayanannya yang kedua dan dalam
suratnya yang kedua saat berada di Efesus Paulus menyampaikan kekawatirannya
terhadap perkembangan pelayanan dan iman jemaat di Korintus yang saat itu di
uji karena pengaruh kota Korintus yang sangat strategis sebagai penghubung
jalur transportasi serta berkembangnya ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Injil
kebenaran.
Hal
ini dapat di lihat dari gaya bahasa pada penulisan 2 Korintus 3:1-6 menunjukan
bukti bahwa jemaat di Korintus sangat terombang-ambing dengan kondisi yang ada
di sekitar mereka serta pengaruh dari ajaran-ajaran sesat, serta dengan tegas
Paulus tekankan bahwa mereka harus menjadi surat Kristus yang terbuka yang
tidak di tulis dengan tinta pada kertas tetapi pada loh-loh daging yang di bangun
diatas Roh Tuhan yang menghidupkan.
Demikian
juga dengan kehidupan kita saat ini bahwa sekalipun kita hidup di jaman yang
serba modern pengaruh ajaran-ajaran
sesat demikian nyata di sekitar kita tetapi kita di tuntut untuk tetap
berpegang pada iman dan percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan kita harus
menjadi surat Kristus yang terbuka yang dapat dilihat dan dibaca oleh semua
orang karena keselamatan ada milik semua orang dan kewajiban kita untuk
menunjukkan jalan keselamatan itu kepada semua orang yang belum percaya.
Pada
tanggal 26 Oktober 2017 nanti kita sebagai warga GKI di Tanah Papua akan merayakan HUT GKI yang ke 61
Tahun dan sebagai denominasi gereja mula-mula dan tertua di Tanah Papua, apakah
kita semua sadari bahwa berdirinya GKI di Tanah Papua karena adanya orang-orang
percaya yang berkomitmen untuk memegang
injil Kristus sebagai dasar iman dan percaya kepada Tuhan di tengah-tengah pengaruh budaya dan zaman yang begitu kuat.
Komentar
Posting Komentar