IBADAH JUMAT AGUNG, 25 MARET 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Jalan itu adalah jalan
menurun, jalan penyangkalan diri, jalan darah serta jalan air mata dan jalan
salib dengan tubuh yang di pecahkan dan darah-Nya yang tertumpah, Dia membayar
mahal dan lunas semua utang dosa manusia.
Ibadah Jumat
Agung, 25 Maret 2016 di GKI Siloam Sanoba Nabire
Pembacaan Firman Tuhan Injil
Yohanes 19:28 – 30 “Yesus Mati”
Pelayan Firman Pdt.F.Samsanoy,S.Th
Jika kita renungkan firman Tuhan yang terambil di dalam
injil Yohanes 19:28-30 dengan perikob pembacaan “Yesus mati” justru mau
mengajak kita semua untuk merenungkan penderitaan dan kematian Yesus Kristus
dan menuntut kita untuk berbalik dari perbuatan kita yang jahat kepada jalan Tuhan.
Justru karena Yesus inginkan agar kita berbalik ke jalan Tuhan sehingga Dia
mengorbankan jiwa dan raga-Nya bagi setiap umat manusia.
Hari ini kita semua memperingati Jumat Agung kematian
Yesus Kristus Tuhan kita yang merupakan sebuah kenyataan yang menggambarkan
bahwa Yesus akhirnya harus mati dan kematian-Nya bukanlah nasib, bukan juga
karena terpaksa tetapi itulah jalan yang harus di tempuh sesuai dengan kehendak
Bapa-Nya yang di sorga bahwa Anak Manusia harus mengalami banyak penderitaan
dan kemudian mati di salib.
Jalan itu adalah jalan menurun, jalan penyangkalan diri,
jalan darah dan jalan air mata serta jalan salib dengan tubuh yang di pecahkan
dan darah-Nya yang tertumpah, Dia membayar mahal dan lunas semua utang dosa
manusia.
Kalau kita merenungkan peristiwa kematian Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu pasti kita akan mencucurkan air mata jika kita merenungkannya dengan iman percaya kita akan penderitaan dan kesiksaan yang di lakukan oleh para prajurit Romawi terhadap Yesus Anak Allah.
Salib yang di pikul oleh Yesus terbuat dari kayu khusus
yang memang di peruntukan untuk membuat salib bagi para penjahat dan sangat
keras dan berat. Ketika Yesus memikul kayu salib tersebut mengikuti jalan Via
Dolorosa, jalan yang berliku-liku dan penuh penderitaan dan kesiksaan,
keringat, darah dan luka membuat tubuh Yesus semakin lemah hingga di bukit
Golgota dan mati setelah di pakukan pada kayu salib.
Dari pembacaan firman Tuhan saat ini ada dua hal yang
dapat kita renungkan terkait penderitaan hingga kematian Yesus di Jumat Agung
ini yang pertama terkait kebutuhan manusiawi Yesus yakni rasa “HAUS” dan yang
kedua adalah tugas Agung pembebasan manusia yang di amanatkan oleh Allah Bapa
“SUDAH SELESAI”
Sebagai manusia Yesus-pun merasakan HAUS dan kelelahan
yang luar biasa sehingga sampai di atas salib Dia masi memintah air untuk di
minum namun justru yang di berikan oleh para prajurit adalah anggur asam yang
di celupkan pada bunga karang dan diberikan kepada Yesus untuk di minum. Dan kita
ketahui bahwa anggur asam tersebut tidak ada faedahnya sama sekali bagi orang
yang kehausan tetapui justru maksud dari para prajurit Romawi tersebut untuk
mengolok-olok dan mempermainkan Yesus.
Sebagai Anak Allah yang di utus oleh Bapa-Nya yang di
sorga, Yesus menyampaikan SUDAH SELESAI yang berarti bahwa maksud ke
datangan-Nya ke dalam dunia seperti yang di firmankan Allah dan di ramalkan
oleh para nabi telah selesai di laksanakan, bahwa Yesus telah menyelesaikan
semua tugas tersebut dan melayakkan manusia dapat bersekutu dengan Allah Bapa
oleh kematian-Nya di tandai dengan terbelahnya tabir bait Allah yang ada di
Yerusalem saat penyaliban Yesus.
Kebenaran firman Tuhan saat mau mengajarkan kepada kita
semua bahwa ketika kita telah menerima anugerah keselamatan oleh pengorbanan
Tuhan Yesus di atas kayu salib untuk melayakkan kita masuk ke dalam kerajaan
sorga, maka sebagai orang percaya kita semua harus kembali melakukan hal yang
baik dalam hidup kita serta hidup sesuai dengan kehendak dan jalan Tuhan. Bukan
saatnya lagi kita hidup di dalam kefasikan, kedengkian, iri hati dan berbagai
perbuatan tidak terpuji lainya, tetapi inilah saatnya kita untuk mencari
keselamatan dari Allah dengan pertobatan yang sungguh-sungguh atau beralih dari
hal-hal yang jahat kepada yang baik.
Sore hari pukul 16:30 Wit di lakukan perjamuan kudus bagi anggota sidi jemaat GKI Siloam Sanoba yang di pimpin oleh Pdt.F.Samsanoy,S.Th dengan menggunakan liturgi tanpa hotbah serta pembacaan firman Tuhan yang sama dengan ibadah Jumat Agung pada pagi hari.
Sore hari pukul 16:30 Wit di lakukan perjamuan kudus bagi anggota sidi jemaat GKI Siloam Sanoba yang di pimpin oleh Pdt.F.Samsanoy,S.Th dengan menggunakan liturgi tanpa hotbah serta pembacaan firman Tuhan yang sama dengan ibadah Jumat Agung pada pagi hari.
Komentar
Posting Komentar