IBADAH PAR SEKOTAWI KLASIS GKI PANIAI DI PUSATKAN DI GKI SOLAFIDE KPR NABARUA, RABU 2 MARET 2016
Orang kaya
tersebut tidak mau dan merasa perlu mendekatkan diri kepada Tuhan, tidak pergi
beribadah karena dia punya segalahnya dan Itulah kesalahannya.
Ibadah PAR Sekotawi Klasis GKI Paniai di Pusatkan di GKI Solafide
KPR Nabarua, Rabu 2 Maret 2016
Pembacaan firman Tuhan Lukas 16:19-25
“Orang kaya dan Lazarus yang miskin”
Pelayan firman Pdt. Willem Fairyo, S.Th
Anak-anak yang Tuhan Yesus kasihi, dalam pembacaan firman Tuhan
saat ini diceritakan tentang Lazarus si miskin dan orang kaya yang mempunyai
segalahnya. Dikatakan bahwa setelah Lazarus mati dibawah oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham dan tidak lama kemudian orang kaya juga mati dan disiksa
dalam alam maut.
Semasa hidupnya Lazarus adalah orang yang sangat menderita karena
miskin dan sering mengemis untuk mendapat sesuap nasi dia berbaring di depan
pintu rumah orang kaya tersebut dan tidak jarang memakan ampas makanan yang
terjatuh di tanah/lantai rumah orang kaya tersebut.
Orang kaya tersebut tinggal dirumah yang bagus dan memakai pakaian
yang mahal-mahal dan digambarkan dalam Alkitab dengan baju atau pakaian unggu
yang berarti sangat mewah dan mahal harganya dan dia amat senang sekali akan
pakaian tersebut dan ingin menunjukan bahwa dia orang yang kaya bahkan juga
selalu membuat pesta dan juga bergembira karena dalam pikirannya bahwa tidak
ada orang yang sama dengan dia, punya segalahnya.
Tetapi cerita ini kemudian terbalik ketika Lazarus dan orang kaya
tersebut mati, dimana Lazarus ketika mati dibawah oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham di sorga dan dia sangat senang dan dihibur, hal ini berbedah
dengan orang kaya bahwa setelah dia mati, dia harus menderita siksaan di alam
maut bahkan sangat menderita.
Pertanyaan yang muncul bagi kita semua adalah apakah setiap orang
kaya akan masuk neraka dan disiksa ? Dan apakah orang yang menderita dalam
dunia saja yang akan masuk sorga ?
Bukan seperti itu jawabannya, tetapi kelakuan dari orang kaya dalam
pembacaan firman Tuhan saat ini yang mengakibatkan dia masuk kedalam alam maut
dan disiksa karena ketika dia hidup senang karena kekayaannya dan tidak
menderita karena semuanya tersedia dia melupakan Tuhan. Orang kaya tersebut tidak
mau dan merasa perlu mendekatkan diri kepada Tuhan, tidak pergi beribadah
karena dia punya segalahnya dan itulah kesalahannya.
Hal ini berbedah dengan Lazarus atau orang miskin karena kekurangan
dan penderitaan yang di alaminya dalam hidup membawa dia untuk selalu berserah
dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan pengharapan bahwa Tuhan dapat
memberi dia berkat makan dan minum agar tidak lapar. Justru sifat inilah yang
di kehendaki oleh Tuhan Yesus bahwa kita harus menggantungkan hidup kita hanya
kepada-Nya
Kebenaran firman Tuhan saat ini mau mengajarkan kita semua bahwa
kita sebagai manusia dalam kehidupan ini baik orang kaya atau orang yang miskin
atau menderita, kita tidak boleh lupa kepada Tuhan Yesus, kita harus beribadah
kepada dan mendekatkan diri kepada-Nya agar kita tidak berada dalam kesukaran hidup
baik di dunia ini maupun setelah mati.
Pada saat yang sama setelah ibadah mewakili Klasis GKI Paniai,
Wakil Sekretaris Komisi Pekabaran Injil Tingkat Klasis GKI Paniai Pdt.Yosia
Titahena dalam sambutan singkatnya mengatakan bahwa tanggal 2 Maret setiap
tahunnya telah diputuskan oleh Dewan Gereja sedunia sebagai hari doa anak
sedunia.
Anak merupakan bagian atau komponen yang tidak kalah penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di seluruh dunia, oleh sebab itu anak juga harus
mendapat perhatian khusus dari semua baik orang tua, lingkungan, gereja,
pemerintah bahkan oleh badan dunia. Hal ini disebabkan karena anak merupakan
penerus dari generasi. Anak merupakan harapan dan masa depan dari sebuah bangsa
atau negara bahkan juga gereja.
Tentu kita dapat melihat dibelahan dunia lain ada banyak anak yang
putus sekolah, tidak dapat pelayanan seperti kita, ada banyak anak yang tinggal
di kolong-kolong jembatan, ada banyak anak yang sulit untuk makan.
Jadi hari ini kita semua yang hadir dalam ibadah ini harus juga
mendoakan anak-anak yang tidak beruntung tersebut terkait kesehatan, makan,
bermain dan sekolah serta ibadah mereka.
Kalau di sini anak-anak bisa bermain sebebasnya tapi ada juga
anak-anak yang tidak bisa bermain karena harus membantu orang tua, harus cari
makan dan itu menjadi kewajiban kita untuk mendoakan mereka
Diakhir ibadah Ketua PAR Tingkat Klasis GKI Paniai James I Rorooh
melakukan absensi kehadiran anak PAR dari jemaat-jemaat dalam wilayah Kota
Nabire dan menyampaikan bahwa ibadah PAR Sekotawi pada tanggal 2 April 2016
akan dilaksanakan di jemaat Uthreck SP1 Kali Bumi Distrik Nabire Barat.
VG. Anak dan Tanggung PAR Solafide KPR Nabarua
VG. Remaja PAR Solafide KPR Nabarua
Komentar
Posting Komentar