IBADAH HARI PENTAKOSTA, MINGGU 15 MEI 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah hari Pentakosta
(Pencurahan Roh Kudus) di GKI Siloam Sanoba Nabire, minggu 15 mei 2016 dengan
pembacaan firman Tuhan dari kitab Kisah Para Rasul 2:1-13 “Pentakosta” dan di
pimpin oleh Tabitha Randongkir yang juga adalah mahasiswa PKL dari STT GKI I.S.
Kijne Jayapura.
Dalam kotbahnya
Tabitha Randongkir memberikan judul bagi perenungan firman Tuhan saat ini adalah
Roh Kudus memampukan kita untuk bersaksi.
Hari raya
Pentakosta sering kita pahami sebagai hari pencuraan Roh Kudus dan pendangan
tersebut sangatlah tepat, tetapi bagi umat Israel dalam tradisi mereka bahwa
hari raya Pentakosta di laksanakan untuk memperingati hari raya turunnya Taurat
di gunung Sinai dan juga merupakan hari pengucapan syukur atas hasil panen sebagai
bukti pemeliharaan Allah dalam kehidupan mereka.
Semua ide
tersebut menyatakan satu prinsip theologi yaitu pencurahan berkat-berkat Allah
yang rohania dan jasmania dalam kehidupan umat manusia.
Dapat kita
baca bahwa semua orang percaya saat itu mendapat pencurahan Roh Kudus dan mungkin
sangat berbanding terbalik jika di bandingkan dengan zaman pada perjanjian lama
dimana pencurahan Roh Kudus sangat terbatas yakni pada elit tertentu atau golongan
imam saja.
Anak-anak
perempuan dan orang-orang muda pada hari Pentakosta juga memperoleh pencurahan
Roh Kudus.
Di ceritakan
bahwa saat pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta yang terdengar seperti
tiupan angin keras dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api
yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Dalam ayat
9,10 dan 11 di beritakan mereka mendengar orang berkata-kata dengan bahasa
Patria, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea dan Kapodokia, Pontus dan Asia, Frigia
dan Pamfilia, Mesir dan derah-daerah Libia yang berdektakan dengan Kirene,
pendatang dari Roma, orang Kreta dan orang Arab.
Dan dalam
keaneka ragaman suku bangsa dan budaya, Roh Kudus berkarya dengan mempersatukan
mereka demikian baik, sehingga mereka di mampukan untuk bersaksi maupun menerima
kabar baik yakni berita injil Kristus.
Pembacaan firman
Tuhan saat ini sangat jelas bahwa dalam peristiwa hari Pentakosta sama sekali
tidak terjadi karunia berbahasa lidah/roh sebagaimana sering di katakan oleh
kalangan tertentu.
Sebab bahasa
lidah bukan dimaksudkan untuk berkomunikasi dengan dengan sesama manusia,
tetapi secara pribadi dengan Tuhan (Band 1 Korintus 14 : 2 “Siapa yang
berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi
kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya : oleh Roh ia
mengucapkan hal-hal yang rahasia”)
Kebenaran firman
Tuhan mau mengajarkan kita semua bahwa Pencurahan Roh Kudus pada prinsinya
untuk menjembatani suatu jarak yang terbentang di antara berbagai pihak yakni
komunikasi sehingga semua pihak dapat mengalami keselamatan dari Allah yang
dinyatakan melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib.
Karya Roh
Kudus tidak hanya terbatas pada berbahasa lidah/roh saja tetapi juga meliputi
karunia hikmat, pengetahuan, menyembuhkan, membuat mujizat, bernubuat,
membedahkan bermacam-macam roh, karunia berbahasa roh dan menafsirkan bahasa
roh.
Ibadah
Pentakosta ke-2 akan di laksanakan pada hari senin, 16 mei 2016 dan khusus bagi jemaat
dalam wilayah rayon 1 Klasis GKI Paniai yang meliputi GKI Ichtus Siriwini, Paulus
Sanoba Pantai, Efata Sanoba Dalam, Betania Asdim Siriwini dan Siloam
Sanoba akan dilaksanakan di jemaat GKI Ichtus Siriwini pada pukul 09:00 Wit.
Komentar
Posting Komentar