IBADAH MINGGU PAGI, 19 JUNI 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Minggu Pagi, 19 Juni 2016 di GKI Siloam Sanoba Nabire yang di
pimpin oleh Pdt. Sanderina Sawen,S.Si dengan mengambil pembacaan firman Tuhan
dari Kitab Amsal 29:15-19
Dalam kotbahnya Pdt. Sanderina Sawen mengatakan bahwa pembacaan firman
Tuhan saat ini terangkat dari kitab Amsal yang juga mengarahkan kehidupan orang
percaya agar kehidupan anak-anaknya lebih baik kedepan. Tidak ada dari kita
yang mengharapkan anak-anaknya mengalami kegagalan ataupun mengalami barbagai
hal yang tidak di inginkan.
Yang pasti adalah bahwa ketika kita menginginkan anak-anak kita untuk
hidup baik dan meraih banyak keberhasilan dalam hidup mereka, tentu tidak
terlepas dari ajaran yang kita berikan.
Amsal 29:15-19 di dalamnya ada tertulis ajaran atau didikan yang
menerapkan prinsip-prinsip pada segalah aspek kehidupan.
Inti pengajarannya memberikan petunjuk bagaimana melakoni hidup yang
sukses dengan berbagai pengajaran yang positif.
Salah satu kekeliruan yang terjadi dalam kehidupan keluarga adalah
mengarapkan adanya perubahan dengan mengubah mental anak-anak atau kehidupan
anak-anak yang bermasalah menjadi anak-anak yang penurut. Memang di akui bahwa anak
yang tidak di siplin dan di didik atau di kendalikan sejak awal maka di kemudian
hari akan mempermalukan orang tuanya melalu sikap dan karakternya serta dapat
merusak diri mereka sendiri.
Kadang-kadang kata-kata teguran saja tidak cukup, dan pada beberapa kasus
kata-kata teguran harus disertai dengan tongkat disiplin. Seperti pepata atau
kata bijak yang mengatakan bahwa di ujung tongkat ada emas.
Di sisi lain juga harus ada disiplin secara jasmania, tetapi alangka baiknya
juga di sertai dengan penjelasan supaya anak dapat mengerti dengan jelas kenapa
sampai tongkat di pakai dan kelakukan bagaimana yang diharapkan.
Jadi ketika kita memukul anak-anak kita karena salah, hendaknya di
lengkapi dengan penjelasan agar anak tersebut mengerti dengan benar agar jangan
sampai timbul dalam pikirannya bahwa mungkin orang tua baik bapa dan mama sudah
tidak sayang kepadanya.
Tantangan terberat bagi kita sebagai orang tua adalah kadang kita tidak
mempunyai waktu yang cukup bagi keluarga dan anak-anak, pekerjaan dan kesibukan
yang menumpuk lebih menyita perhatian kita. Kapan kita memperhatikan
perkembangan anak-anak kita, biasanya kita baru turun tangan ketika anak-anak
mulai menimbulkan masalah, lalu kita sebagai orang tua mulai memarahi mereka.
Kebenaran firman Tuhan mau mengajarkan kepada kita semua untuk belajar
dari firman Tuhan untuk menyelaraskan perbuatan dan kata-kata kita termasuk
mendidik anak-anak kita. Ketika kita menasehati anak-anak kita untuk hidup
dengan tertip sesuai firman Tuhan maka sebagai orang tua kitapun harus hidup
selaras dengan firman Tuhan agar anak dapat mencontohi dan mengikuti semua yang
baik dari perbuatan kita. Dan memberikan perhatian, waktu dan tenaga kita
terfokus pada keluarga dan anak-anak kita melebihi kesibukan yang lainnya.
PS. MAJELIS JEMAAT SILOAM |
Komentar
Posting Komentar