IBADAH PERSEKUTUAN ANAK MUDA (PAM) SEKOTAWI KLASIS GKI PANIAI JUNI 2016 DI PUSATKAN DI GKI ELIM WAROKI
Ibadah Persekutuan Anak Muda (PAM) Sekotawi Klasis GKI Paniai di laksanakan sore tadi (6/18) di GKI Elim Waroki dan di pimpin oleh Pdt. Maikel Wamafma,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Mazmur Pasal 34:20-23.
Dalam kotbahnya Pdt. Mikael Wamafma mengatakan bahwa pembacaan firman
Tuhan saat ini sebagaimana di katakan oleh pemazmur atau raja Daud bahwa kemalangan
orang benar sangat banyak. Kita ketahui bahwa kemalangan dapat di artikan
sebagai masalah, persoalan atau pergumulan yang berat dan juga hidup yang
susah.
Tetapi melalu pembacaan firman pada saat ini dalam ayat ke 20 bagian b,
disana dikatakan “tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu” yang juga dapat
di artikan bahwa setelah kemalangan itu datang atau terjadi atas hidup orang
benar barulah Tuhan melepaskannya.
Kita bisa juga membaca kisah raja Daud dimana ketika dia berada di tanah
Gad pada saat pelariannya ketika di buru oleh raja Saul yang hendak membunuhnya
dan yang saat itu menjadi raja adalah Akhis dan sebagaimana di ketahui bahwa
Akhis mempunyai hubungan yang sangat baik dengan raja Saul atau berkualisi.
Ketika raja Akhis mengatakan bahwa itu Daud yang bekerja pada Saul dan
ketika Daud di tangkap dan diperhadapkan pada raja Akhis maka Daud menjadi
takut karena pasti raja Akhis akan menyerahkan dia kepada Saul.
Kita mengatahui bahwa tidak ada cara lain bagi Daud agar terlepas dari
tangan raja Akhis yang hendak memberikannya kepada Saul yakni dia harus berpurah-purah
menjadi gila atau tidak waras di hadapan raja Akhis.
Dan setelah raja Akhis melihat perilaku Daud, dia menegur para pengawalnya
kenapa mereka membawa orang gila kehadapannya dan segerah membawa dia pergi dari hadapan raja Akhis.
Dengan berpura-pura gila, Daud telah terlepas dari penyerahan dirinya oleh
raja Akhis kepada raja Saul.
Cerita Daud tersebut memberikan contoh kepada kita semua bahwa Tuhan pakai
cara yang memalukan tersebut untuk melepaskan hambah-hambah-Nya dari
malapetaka.
Sehingga Daud mengatakan kepada Tuhan dalam pujian dan doanya bahwa kenapa
orang benar itu hidupnya susah, penuh dengan kemalangan dan kesusahan, dimanakah
keadilan Tuhan itu ? Dan pada ayat ke 22 dari pembacaan kita akhirnya Daud
menyadari bahwa “Tuhan akan membebaskan jiwa hambah-hambah-Nya, dan semua orang
yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman”
Sebagai anak kita juga dapat memberlakukan kebenaran mulai dari rumah
kita, jangan takut hidup saudara akan susah dan menderita ketika menegur orang
tua karena kesalahan yang buat oleh mereka ! Kadang anak takut menegur orang
tua jika orang tua melakukan kesalahan karena takut tidak di kasih uang jajan
dan lain sebagainya, tetapi kita harus ingat akan pesan firman Tuhan bahwa
Tuhan tidak pernah membiarkan orang benar menderita, Dia akan selalu memberikan
jalan keluar kepada hambah-hambnya. Dan sebagai satu keluarga maka kita semua
mempunyai kewajiban yang sama untuk saling menegur jika ada melakukan
kesalahan dalam keluarga kita.
Ibadah juga diisi dengan kesaksian lagu oleh PS. PAM Tabernakel, VG. PAM
IS. Kijne Wadio, VG. Zaitun PAM Tabernakel dan VG. PAM Sion Kampung Harapan
VG. PAM IS. KIJNE WADIO |
VG. ZAITUN PAM TABERNAKEL OYEHE |
VG. PAM SION KAMPUNG HARAPAN |
MUSIK KULINTANG OLEH PAM PNIEL TOPO SAAT MENGGIRING LAGU MARS PAM GKI DI TANAH PAPUA |
GKI ELIM WAROKI KLASIS GKI PANIAI |
Komentar
Posting Komentar