IBADAH MINGGU PAGI, 24 APRIL 2022 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Ibadah minggu pagi, 24 januri 2022 di GKI Siloam Sanoba Nabire dipimpin oleh Pdt. Uce Sipontu,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Injil Lukas 24:36-49 “Yesus menampakkan diri kepada semua murid”

Dalam kotbahnya Pdt.Uce Sipontu mengatakan bahwa untuk meyakinkan seseorang tentang kebenaran kata-kata tidaklah cukup untuk membuktikan tentang kebenaran itu, sehingga diperlukan bukti nyata agar kata-kata tersebut dapat didengar dan didukung oleh bukti-bukti otentik agar seseorang dapat percaya tentang hal yang disampaikan tersebut.

Demikian juga dengan kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati bahwa Dia terlebih dahulu telah menyampaikan kepada para muridNya bahwa Dia akan menderita, mati dan juga akan bangkit pada hari yang ketiga.

Yesus juga menggunakan bahasa metafora atau bahasa kiasan yang mengatakan bahwa Ia akan merubuhkan bait Allah dan membangunya kembali dalam tiga hari, hal ini menjadi nyata ketiga Tuhan Yesus bangkit pada hari yang ketiga setelah mengalahkan maut dan sejarah nyata menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang hidup.

Untuk meyakinkan para murid tentang kebangkitanNya Dia tidak hanya melakukannya dengan kata-kata sebagaimana yang Dia katakan sebelum kematianNya, tetapi Yesus berulang-ulang menampakkan diri dimulai dari pada Maria Magdalena dan Maria yang lainnya ketika mereka datang ke kubur hingga Dia menampakkan diri kepada para murid dalam ruangan disaat Tomas tidak bersama-sama dengan mereka hingga menampakkan diri kepada semua murid.

Ketika Yesus mengatakan tentang damia sejahtera dan kenyataan bahwa Ia telah bangkit bagaimana reaksi dari murid-muridNya, mereka menjadi terkejut dan takjub sehingga menyangka bahwa yang hadir adalah hantu sehingga untuk membuktikan bahwa Yesus telah bangkit dan benar-benar hal tersebut terjadi Alkitab mengatakan bahwa Yesus tidak hanya mengatakan kata damai sejahtera dan Dia menghilang tetapi Yesus juga menunjukkan tentang tangan dan kakiNya yang terluka bahkan Dia menyuruh mereka untuk menjamah dan menyentuh luka yang ada pada diriNya bahwa sesungguhnya Dia adalah Yesus, hal ini untuk menguatkan para murid bahwa Dia-lah Yesus dan bukan hantu karena hantu tidak bertubuh.

Pertanyaan bagi kita semua kenapa para murid teramat susah untuk mempercayai tentang kebangkitan Yesus, dikarenakan para murid tersebut masi berada dalam suasana dukacita terkait dengan kesengsaraan yang dialami Yesus ketika Dia melewati jalan viadolorosa disiksa, diludahi, di tampar dan dicambuk hingga kematian Yesus di buktik Kalvari/tengkorak mereka melihat semua hal tersebut terjadi dengan mata kepala.

Situasi tersebut begitu mencekam sehingga mereka masi dihinggapi perasahan takut  dan tidak menyangka bahwa Yesus telah bangkit dan untuk meyakinkan mereka Yesus juga memperlihatkan kebiasaan dalam persekutuan mereka dengan menanyakan makanan pada mereka lalu mereka memberikan kepadanya sepotong ikan goreng dan Yesus memakan ikan goreng tersebut didepan mereka untuk menyungguhkan kepada mereka semua bahwa Dia telah bangkit seperti yang telah Ia sampaikan ketika Dia bersama-sama dengan mereka.

Kebangkitan Yesus bukan hanya tentang menunjukkan diriNya kepada para murid, tentang luka pada lambung dan tanganNya dan juga tentang ikan goreng yang dimakan oleh Yesus tetapi Yesus berusaha membuka memori mereka tentang kebenaran firman Allah yang telah disampaikan dan tertulis dalam Taurat, kitab para Nabi dan Mazmur serta Yesus memberi mereka tugas yang muliah supaya mereka menjadi saksi kebenaran dari kebangkitan Kristus dari Yerusalem hingga keujung bumi, agar ketika orang mendengar berita tentang kebangkitan Yesus mereka menjadi percaya disertai pertobatan dan pembaruan hidup agar ada pengampunan dosa yang diberi oleh Allah dalam Yesus Kristus.

Ibadah juga diisi dengan kesaksian lagu oleh Vg. PAM GKI Solafide KPR Nabarua.