IBADAH MINGGU PAGI, 20 JANUARI 2019 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE


Ibadah Minggu Pagi, 20 Januari 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt.Marceline Wirlianty, S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Keluaran 2:1-10 “Musa lahir dan diselamatkan”

Dalam kotbahnya Pdt. Marceline Wirlianty mengatakan bahwa dalam kehidupan semua orang pasti selalu ada masa sulit, tetapi janji Tuhan pasti Dia akan pelihara sebagaimana Thema pembacaan firman Tuhan pada ibadah minggu pagi ini adalah “Allah memelihara umat-Nya”

Sebagai anak Tuhan tentu kita semua sudah tahu tentang cerita Musa karena kita sudah sering sekali mendengarkannya sejak kita masi kecil di bangku sekolah minggu hingga kini kita semua sudah dewasa dan firman ini terus di beritakan.


Masa sulit yang di hadapi oleh orang Israel pada saat mereka hidup di Mesir dan ketika Firaun mengetahui bahwa dia telah gagal, dia memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki orang Ibrani atau Israel.

Kelahiran Musa sendiri tepat dimana perintah Firaun telah di keluarkan untuk membunuh setiap anak laki-laki orang Israel dengan maksud agar mereka yakni orang Israel tidak menjadi semakin banyak hingga suatu saat mereka bisa saja memberontak kepada Firaun dan rakyat Mesir.

Alkitab mencatat bahwa bayi Musa itu cantik atau elok perawakannya yang tentu membuat ibu atau mamanya merasa sangat sayang kepadanya dan bermaksud untuk menyelamatkan Musa dari para pembinasa bayi-bayi Israel sejak ia di lahirkan sehingga ibunya berhasil menyembunyikan dia hingga berusia tiga bulan sampai dia sudah tidak tahan bagaimana caranya menyembunyikan bayi Musa tersebut.

Di ceritakan ibunya mengambil sebuah peti pandan serta di pakalnya dengan gala-gala dengan ter serta di tarulah bayi Musa di dalamnya dan di hanyutkan di sungai Nil dan ketika putri Firaun akan mandi di sungai itu di lihatnya peti itu dan di suruhnya hambanya perempuan untuk mengambilnya dan setelah di buka dan di lihatnya bahwa bayi itu menangis maka belas kasihanlah dia kepadanya dan berkata tentulah ini bayi orang Ibrani.

Selanjutnya Musa diangkat menjadi anak putri Firaun dengan tetap di susu oleh ibunya atas usul kakak perempuannya yang mencari seorang inang penyusu hingga ia menjadi besar dan di serahkan kepada Putri Firaun.


Keputusan putri Firaun untuk mengambil Musa menjadi anaknya dan juga kepiawaian kakak perempuan Musa yang menawarkan diri untuk mencari inang untuk menyusui Musa tanpa rasa takut suatu waktu ketahuan maka bisa saja terjadi bayi dan ibunya tersebut dapat di bunuh bersama-sama adalah bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan tetapi hal tersebut merupakan rencana Tuhan Allah bagi keselamatan seluruh umat Israel.

Bahkan Allah menggunakan para penjajah saat itu yakni Firaun dan putrinya untuk rencana besar yang telah Allah sediakan yakni menyelamatkan bangsa Israel, karena melalui Musa Allah telah melakukan perbuatan-perbuatan ajaib waktu Dia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sebagaimana janji Dia kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

Musa sejak kecil hingga besar berada di tengah-tengah keluarnya sendiri dan di didik dengan karakter untuk mengenal dan berjalan bersama dengan Allah Israel dan hal tersebut merupakan modal yang membentuk karakter Musa untuk selalu dekat dan mendengarkan apa yang Tuhan mau .


Cerita Musa ini menginspirasikan kepada kita semua bahwa tanggung jawab untuk membentuk dan mendidik anak untuk memahami rencana Tuhan bukan di lakukan di luar rumah tetapi di dalam rumah dan keluarga.

Cerita Musa juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana besarnya peran seorang ibu atau mama dan juga keluarga dalam membentuk karakter seseorang menjadi orang yang hidup sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan.

Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh Solo anak Engel Korisano, Bapak S. Korisano dan Solo PAM Siloam Sanoba Nabire.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MINGGU PAGI, MINGGU SENGSARA KE-7, 20 MARET 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

IBADAH SYUKUR PENAMATAN TK BESAR GKI SILOAM SANOBA TAHUN AJARAN 2018/2019

PEMBUKAAN SIDANG JEMAAT KE-II GKI SILOAM SANOBA NABIRE, KAMIS 28 JANUARI 2016