Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

IBADAH MINGGU PAGI, 29 SEPTEMBER 201G DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu Pagi, 29 September 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. Linda Uppesy,S.Th, M.Pd dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari Kitab Kejadian 19:1-29 “Sodom dan Gomora dimusnahkan, Lot diselamatkan” Dalam kotbahnya Pdt.Linda Uppesy mengatan bahwa kita tentu masi ingat dengan bencana alam yang baru saja terjadi di negara kita diantaranya gempa dan tsunami yang dasyat di Aceh, banjir bandang di Wasior, gempa bumi di Palu serta banjir bandang di Sentani Jayapura serta peristiwa-peristiwa alam yang lainnya. Kita akan bertanya kenapa semua ini terjadi dan sebagai umat yang percaya kepada Tuhan tentu kita yakin bahwa semua fenomena alam tersebut terjadi karena kebesaran dan kedasyatan Tuhan bagi setiap umat manusia dalam hidup ini, bahwa seorangpun dalam dunia ini tidak dapat menandingi kebesaran dan kedaulatan Tuhan. Peristiwa bencana alam yang dasyat tersebut sesungguhnya juga mengajarkan kepada kita tentang kejahatan manusia dihadapan Tuhan seb

IBADAH MINGGU PAGI, 22 SEPTEMBER 2019 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu pagi, 22 September 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. Mariani Tambunan, S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Kejadian 11:1-9 ”Menara Babel” Dalam kotbahnya Pdt. Mariani Tambunan apakah Tuhan menghukum manusia hanya karena mendirikan menara Babel ?, tentu hal tersebut bukan menjadi alasan yang kuat sehingga Tuhan menghukum manusia dengan mengacaukan bahasa mereka dan pekerjaan mereka sehingga mereka tersebar dan tercerah-berai keseluruh dunia. Persoalan utama sehingga Allah menghukum mereka adalah karena Tuhan mengetahui bahwa manusia dalam kebersamaannya bukan semata-mata mereka ingin membangun kehidupan secara utuh dengan takut akan perintah Tuhan tetapi mereka cenderung membangun kesemobongan di dalam diri mereka. Jadi mengapa Tuhan mengacaukan menara Babel dengan mengacaukan bahasa mereka sehingga mereka tersebar ke seluruh dunia ini karena mereka semata-mata membangun kesombongan di dalam diri mereka. Itulah yan

IBADAH MINGGU PAGI, 15 SEPTEMBER 2019 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu Pagi, 15 September 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. Markus Mofu,S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Kejadian 7:1-24 “Air bah” Dalam kotbahnya Pdt. Markus Mofu mengatakan bahwa menjadi orang beriman di masa hidup yang baik-baik saja tentu bukanlah hal yang sulit dan tentu akan terasa sulit jika kita beriman pada masa yang sulit. Pertanyan bagi kita apakah iman itu akan tetap ada pada diri kita atau tidak ? Ketika beriman dianggap salah bahkan di hujat karena kita beriman kepada Tuhan sebagaimana orang kristen dalam perkembangan sejarah dunia ini dalam kategori yang ringan maupun berat mengalami berbagai tantangan berimannya dan apa yang di lakukan oleh setiap mereka, apakah mereka menyerah, atau kalah atau jatuh pada apa yang dunia inginkan ? Kita dapat belajar terkait iman kepada Tuhan Sang Pencipta dalam tokoh Nuh dalam peranannya pada proses penyelamatan keluarganya dari murka dan hukuman Allah ketika kejahatan ma

IBADAH MINGGU PAGI, 8 SEPTEMBER 2019 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

Gambar
Ibadah Minggu Pagi, 8 September 2019 ini di pimpin oleh Pdt. Mariani Tambunan,S.Th mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Kejadian 6:1-8 “Kejahatan Manusia” Dalam kotbahnya Pdt.Mariani Tambunan mengatakan bahwa ketika manusia menjadi banyak di muka bumi maka kejahatan juga menjadi kecenderung untuk dilakukan mereka. Alkitab menulis bahwa ketika manusia menjadi banyak di muka bumi ini maka lahirlah bagi mereka anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil istri dari antara perempuan-perempuan itu siapa saja yang disukai mereka. Kecenderungan hati manusia untuk melakukan perkawinan sesuka hati atau berzinah pada saat itu membuat Tuhan menyesal karena perbuatan manusia pada saat itu bahkan Tuhan mengurangi umur hidup manusia dari hampir seribu tahun sebelumnya menjadi hanya seratus dua puluh tahun saja. Tuhan Allah bahkan hampir memusnahkan semua manusia dan hewan pada saat itu karen