IBADAH MINGGU PAGI, 16 JULI 2023 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

 


Ibadah minggu pagi, 16 Juli 2023 di GKI Siloam Sanoba Nabire di pimpin oleh Pdt. Sandra Tooy, S.Si, Theol dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Kitab Yosua 3:1 s/d 13 “Menyebrangi sungai Yordan”

Dalam kotbahnya Pdt. Sandra Tooy mengatakan bahwa dalam pembacaan firman Tuhan di saat ini dimulai dengan kata melihat Yosua bangun pagi-pagi dan melakukan perjalanan ke kota Sitim serta dilanjutkan bahwa dia memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk menjaga tabut itu, Yosua menekankan pada ayat ke-5 kuduskanlah dirimu karena Yosua tahu bahwa Tabut perjanjian itu membersihkan hal-hal yang sakral dan Kudus, karena itu orang-orang yang hendak memikul tabut perjanjian hendak menjaga kekudusan dalam hidup ini karena dalam tabut perjanjian itu ada dua loh batu atau yang kita tahu dengan 10 hukum Tuhan, ada gulungan Kitab Taurat dari kitab kejadian sampai dengan kitab Ulangan tetapi juga ada satu buli-buli emas yang berisikan mana dan juga ada tongkat Harun yang pernah bertunas, itulah isi dari tabut perjanjian tersebut.

Tabut perjanjian merupakan lambang dan simbol kehadiran Tuhan atau kehadiran Allah bagi bangsa itu pada waktu itu, intinya tabut perjanjian ini bukan hal yang dapat dipermainkan.

Ketika Yosua mengatakan  kudus- kuduskanlah dirimu artinya siapa yang berbuat salah harus menguduskan dirinya agar mampu berdampingan dengan tabut perjanjian tersebut.

Ini kehadiran Allah yang Yosua mau sampaikan kepada bangsa Israel bahwa menjaga kekudusan adalah sangat penting karena ini bukan momen yang dapat dimain atau momen yang sesuka hati tapi tabut perjanjian itu adalah simbol Allah hadir di tengah-tengah bangsa itu.

Hal ini mau menunjukkan bahwa kaum Israel adalah kaum yang sangat-sangat dikasihi bahkan Yosua juga mengatakan bahwa dengan menjaga kekudusan mereka juga dapat melihat bahwa bagaimana Allah memberikan mukjizat dalam kehidupan mereka setiap hari seperti tadi kita baca bahwa ketika tabut perjanjian itu diangkat oleh para imam yang menginjakkan kakinya ke dalam air maka air tersebut berhenti mengalir dan umat Israel dapat menyebranginya, ini adalah bukti bahwa mukjizat yang dilakukan oleh Allah tidak dapat terselami oleh pikiran manusia tetapi Allah bertindak dan akhirnya terjadi.

Pembacaan ini mau menjelaskan untuk saya dan Jemaat bahwa menjaga kekudusan hidup itu sangat penting karena dari situlah kita akan menerima mukjizat dalam hidup ini.

Jemaat yang Tuhan Yesus Kristus kasihi, di minggu ketiga bulan Juli ini setelah mendengar Firman ini bahwa bahwa kita harus hidup kudus atau dalam bahasa Ibrani dibilang "Qadash" artinya terpisah dari kehidupan dunia, bukan berarti kita harus hidup benar-benar terpisah dari kehidupan ini, tetapi menjaga diri dari kehidupan duniawi yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa adalah yang dimaksudkan dengan hidup kudus di hadapan Tuhan.

Ini yang harus kita terapkan bahwa hidup Kudus berarti karakter sifat dan kelakuan harus dipisahkan dari dunia ini, harus dijaga sepanjang kehidupan kita karena hidup kudus adalah syarat yang mutlak, walaupun banyak tantangan dan rintangan tetapi bagi seorang Kristen harus tetap hidup kudus di hadapan Tuhan atau dengan bahasa umumnya dikatakan bahwa dalam situasi apapun suka maupun senang, menderita bahkan dalam situasi sakit dan penyakit dan lain sebagainya tetapi seorang kristen harus tetap hidup kudus di hadapan Tuhan.

Kalau sebagai orang Kristen kita tidak harus terpengaruh dengan perbuatan orang lain yang berada di sekitar kita dengan berpikir bahwa kenapa orang lain dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang tercela namun saya tidak bisa, jangan ! karena tetap harus menjaga koridor keputusan dalam kehidupan ini. Baik dalam kehidupan keluarga tetapi juga kehidupan pribadi, dalam pelayanan seorang bapak harus menjaga hidup kudus agar kehidupan keluarga itu diberkati, seorang ibu juga harus menjaga hidupnya dengan benar supaya hidup keluarganya terus diberi kelimpahan, demikian juga anak-anak harus menjaga kehidupan mereka, berjalan dalam koridor kebenaran supaya kehidupan mereka diberkati, cita-citanya bisa tercapai dan pekerjaan pasti Tuhan siapkan.

Dalam kehidupan pelayanan penatua dan syamash bahkan pendeta juga harus menjaga kekudusan dalam kehidupan mereka, karena pekerjaan pelayanan ini bukan pekerjaan manusia yang di kerjakan tetapi pekerjaan Tuhan sehingga hidup dengan kudus adalah syarat mutlak yang harus dilakukan oleh setiap orang yang berkenan kepada Tuhan.

Hidup kudus berarti menjaga karakter kita, menjaga sikap kita sesuai dengan yang Tuhan mau.

Jadi berbicara tentang hidup kudus atau mengutuskan diri berarti berbicara tentang karakter, berbicara tentang perbuatan kita dan juga sikap kita dalam menjaga kekudusan hidup kita agar berkenan di hadapan Tuhan.

Dalam ibadah ini juga di hadiri ibu Pdt. Maryani Tambunan, S.Th yang juga mantan ketua jemaat GKI Siloam yang sekaligus mohon diri karena akan pindah ke jemaat GKI Imanuel Kota Lama.

Dalam sepata katanya Pdt. M. Tambunan mohon diri tetapi tidak boleh dilakukan dengan perpisahan karena Pdt.M. Tambunan mengatakan bahwa telah menganggap semua warga jemaat GKI Siloam Sanoba sebagai keluaraga, sehingga kapanpun dia jika rindu akan warga jemaat GKI Siloam dapat menyempatkan diri untuk bermain ke rumah warga.

Ibu Pdt. M. Tambunan juga mengatakan bahwa dia telah 1,5 tahun meninggalkan tugas sebagai pelayan firman di jemaat GKI Siloam Sanoba karena harus berobat ke Makassar dan Tanggerang karena sakit yang dideritanya selama ini, dan nanti pada awal agustus 2023 dia akan kembali ke Tanggerang untung melanjutkan pengobatannya.

Ibadah juga di isi dengan kesaksian lagu oleh solo majelis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBADAH MINGGU PAGI, MINGGU SENGSARA KE-7, 20 MARET 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE

IBADAH SYUKUR PENAMATAN TK BESAR GKI SILOAM SANOBA TAHUN AJARAN 2018/2019

PEMBUKAAN SIDANG JEMAAT KE-II GKI SILOAM SANOBA NABIRE, KAMIS 28 JANUARI 2016