IBADAH MINGGU PAGI, 3 JULI 2016 DI GKI SILOAM SANOBA NABIRE
Ibadah Minggu Pagi, 3 JULI 2016 di GKI Siloam Sanoba Nabire yang di pimpin
oleh Pdt. M. Mandosir, S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari
Kitab Timtius 6:2b-10 "Mengenai penyakit bersilat kata dan mengenai cinta uang”
Dalam kotbahnya Pdt. M. Mandosir memberikan penegasan mengawali
kotbahnya terkait kata cukup, bahwa kata cukup dapat diartikan dengan lumayan,
sudah memadai dan tidak berlebihan.
Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya tetapi menyangkut dengan kepuasan
hati, kata cukup hanya bisa di ucapkan oleh seseorang yang selalu bersyukur
akan apa saja yang diterimanya.
Cukup mengantar kita untuk bersyukur kepada Tuhan dengan apa yang ada pada
kita dan bukan apa yang tidak ada bahkan belum ada pada kita.
Dalam pembacaan firman Tuhan saat ini, rasul Paulus juga berbicara tentang
“cukup” dan hal ini dapat dilihat pada ayat ke 6 dari pembacaan kita saat ini “Memang
ibadah itu kalau di sertai dengan rasa cukup, memberikan keuntungan besar” dan juga pada ayat ke 8 “Asal ada makanan dan
pakaian cukuplah”
Kalimat diatas disampaikan oleh rasul Paulus kepada Timotius berkaitan
dengan persekutuan jemaat saat itu dimana ada pengajaran sesat yang tidak
sesuai dengan kebenaran firman Tuhan khususnya terkait materi atau kekayaan.
Ajaran sesat tersebut telah memecah bela persekutuan sebagaimana terdapat
dalam ayat ke 4 dan 5 dengan cara saling memfitnah, mencari-cari kesalahan
orang lain, saling mencurigai dan juga berlagak tahu segalah sesuatu, padahal hal tersebut justru
merupakan cara untuk mendapat keuntungan pribadi.
Oleh karena itu Paulus menegaskan bahwa ibadah itu kalau di sertai rasa
cukup akan memberi keuntungan, maksudnya bahwa Tuhan pasti memberkati orang-orang
yang beribadah dengan sungguh dalam ketaatan dan kesetiaan, tetapi Tuhan tidak
ingin kita beribadah kepada-Nya karena motifasi mendapatkan materi atau
keuntungan.
Rasul Paulus menekankan kepada Timotius untuk tetap berpegang pada ajaran
firman Tuhan dan mencukupkan diri dalam setiap perkara dan apa yang ada, karena kita lahir dan
juga akan mati dengan tidak membawa apa-apa dari dunia ini selain dari amal dan
perbuatan kasih kita.
Keuntungan yang diperoleh jika kita beribadah dengan benar adalah:
1.
Mempererat tali persaudaraan dengan saudara seiman kita;
2.
Menerima firman Tuhan sebagai bekal rohani atas kehidupan kita dan
3.
Berjumpa dengan Allah sang penabur yang menjadi kebutuhan hidup kita.
Pertanyaannya apakah orang percaya tidak butuh uang ?
Jawabannya adalah bahwa orang percaya juga membutuhkan uang sesuai kebutuhan untuk menunjang
kehidupan dan pelayanannya.
Kebenaran firman Tuhan melarang kita untuk menomor satukan uang dan
harta dalam kehidupan dan pelayananan serta ibadah kita, sebab jika orang lebih
mencintai uang atau harta maka sudah pasti akan menghalalkan segalah cara untuk
memperolehnya bahkan juga mengorbankan orang lain serta melupakan Tuhan dalam hidupnya.
Komentar
Posting Komentar