PERAYAAN NATAL PAR GKI SILOAM SANOBA NABIRE TAHUN 2016

Bertempat di gedung gereja GKI Siloam Sanoba sore tadi (19/12) telah dilaksanakan ibadah perayaan Natal 2016 bagi Unsur persekutuan Anak dan Remaja (PAR) GKI Siloam yang dilaksanakan di bawah sorotan tema: “HARI INI TELAH LAHIR BAGIMU JURUSELAMAT, YAITU KRISTUS, TUHAN DI KOTA DAUD” (Lukas 2:11) dan sub tema: “AKU MAU MENJADI ANAK SEKOLAH MINGGU YANG BAIK DI RUMAH DAN DIMANA SAJA”

Natal PAR GKI Siloam Sanoba saat ini di samping menampilkan Vocal Grup ada juga pementasan tari dan gerak serta dilakukan pemutaran film drama singkat yang bercerita tentang kehidupan sederhana dan penuh dengan kekurang yang di alami oleh Mery, Martin dan Lusi yang diadopsi oleh seorang nenek.

Singkat cerita Lusi sangat ingin untuk memakai pita merah pada hari Natal nanti dan dia terus merengek dan mendesak nenek agar dapat membelikan dia pita merah buat di pakai pada Natal nanti, namun apa daya nenek tidak dapat membelikan pita merah tersebut karena tidak mempunyai uang.

Sebagai seorang kakak Martin telah berjanji agar dapat membelikan pita merah buat adiknya Lusi dengan cara menjual kaus kaki dengan menawarkannya kepada siapa saja yang di temuinya, namun usahanya selalu gagal.

Akibat dari usaha Martin untuk mendapat sebuah pita merah telah membawa dia kedalam rumah tuan Piter yang kaya dan sangat pelit tersebut dan melalui perjumpaan mereka karena Martin yang di aniaya oleh sekelompok anak-anak nakal di depan rumah tuan Piter telah membawa perubahan atas sikap tuan Piter dari yang jahat dan pelit menjadi orang yang sangat baik setelah dia melihat niat dan kejujuran Martin.

Akhirnya Martin harus pulang ke rumah pada sore menjelang malam Natal dengan tidak membawa apa-apa walau dia telah memiliki uang yang berasal dari tuan Piter yang telah membeli semua kaus kakinya, namun ketika dia bergegas menuju toko pita untuk membeli pita tersebut yang di dapati hanya tulisan di pintu bahwa toko ini libur selama perayaan Natal dan tahun baru dan akan di buka pada tanggal 3 januari.

setelah mendengar penjelasan Martin, akhirnya Lusi dapat memahami keadaan kakaknya bahwa Martin telah berusaha dengan sekuat tenaga termasuk mempertarukan keselamatan nyawanya hanya untuk mendapatkan pita merah buat dirinya. Dan pada malam Natal tersebut Merey, Martin dan Lusi serta nenek di kejutkan dengan cahaya yang berasal dari sebuah pohon Natal besar di depan rumah mereka yang ternyata di berikan oleh tuan Piter atas kejujuran Martin.

Setelah pemutaran film tersebut dalam kotbah singkatnya ibu Herlina Korwa yang juga ketua PAR GKI Siloam Sanoba berpesan kepada anak-anak PAR Siloam bahwa dalam hidup ini kita harus bersyukur dengan apa yang kita punya serta harus jujur terhadap orang tua, saudara dan siapa saja tetapi juga dalam merayakan Natal kita tidak usah membebani orang tua untuk harus membeli baju baru, celana baru, sepatu baru dan lain sebagainya, tetapi yang paling utama kita harus menyiapkan hati buat Tuhan Yesus lahir di hati kita karena hanya untuk menebus kita umat manusia Dia relah berkorban dan datang kedunia menjadi sama dengan kita.

Sementara ketua PAR Tingkat Klasis GKI Paniai kak James Rooroh dalam sambutan singkatnya setelah ibadah mengatakan bahwa perayaan Natal ini menjadi sukacita bagi kita semua karena Tuhan Yesus sudah hadir bagi kita, agar kita semua di selamatkan terutama bagi mereka yang percaya dan dengar-dengaran kepada Tuhan dan juga orang tua.

Sebelumnya sebelum ibadah ketua panitia HUT PAR Siloam Tahun 2016 kak Martha Noriwari dalam laporannya mengatakan bahwa PAR Siloam mempunyai dua kegiatan rutin yang dilakukan pada bulan desember setiap tahunnya diantaranya kunjungan Santa Claus ke rumah anak sekolah minggu untuk memberikan hadia dan juga perayaan Natal PAR dan khusus tahun ini kedua kegiatan ini menghabiskan dana sejumlah Rp.8.000.000,-

Setelah ibadah dilakukan jamuan kasih bagi semua warga jemaat dan tamu undangan.